Iklan Dua

Basket Mania Kutim Tak Sabaran Menunggu Masa Kontrak Pelatih Basket 2024 Oleh Perbasi KutimPak Lucky Langsung Saja Melatih Kami, Nggak Perlu Nunggu Hingga 2024 Agar Dapat Langsung Latihan Antusias Ungkapan Pembasket Kutim

$rows[judul] Keterangan Gambar : Tak kuasa bendung rasa haru melepas kepulangan pelatih nasional, Lucky kembali ke Jakarta, seakan pembasket menginginkan pelatih itu dapat langsung melatih tanpa menunggu masa kontrak berjalan di tahun 2024


Penulis oleh : Daya Bhara Aji., S.Sos

Makineksis.com, KUTIM

Ada suasana yang mengharukan dan berat melepas kepulangan pelatih basket nasional Lucky Pinontoan kembali ke Jakarta karena kerja sama baru berjalan di tahun 2024 mendatang.

Lucky mengungkapkan dirinya sebenarnya ketika didatangkan Ketua Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PERBASI) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Siti Rizky Amalia Ismunandar SE MM AK CA mau saja langsung menetap di Sangatta - Kutim, akan tetapi masih ada tugas dan tanggung jawab yang harus diselesaikan di Jakarta. "Jika semua sudah saya selesaikan, barulah di 2024 akan langsung kembali ke Sangatta - Kutim." ujar pelatih basket nasional itu.

Lantas wartawan menanyakan kepada Lucky bagaimana setelah ke Kutim terkait animo para pelajar berlatih basket. "Semangat mereka sangat besar sekali, buktinya saja mereka berat mengizinkan saya kembali ke  Jakarta untuk menyelesaikan tugas terlebih dahulu disana," beber Lucky.

Keterangan foto : Senang wartawan dapat berbagi pengalaman kisah inspirasi bersama pelatih basket nasional Lucky


Lucky nantinya di 2024 menyatakan kesiapannya untuk berdomisili di Sangatta - Kutim, terlebih untuk penyegaran ditengah kota Jakarta yang semakin sumpek dan padat. "Apalagi sewaktu saya ke Sangkulirang suasana nyaman sepi dari hiruk pikuk kota tidak seramai seperti di Jakarta, apalagi ikan lautnya segar - segar. Sampai - sampai saat diajak makan dirumah makan kawasan pesisir Sangkulirang saya langsung menyantap ikan pari," ucapnya.

Lucky menegaskan dirinya tidak pernah makan pari segar seperti di Sangkulirang. "Bukan artinya di Jakarta tidak ada menu ikan pari tapi cita rasanya kurang fresh karena laut Jakarta mungkin sudah terkontaminasi. Baru di Kutim ini dapat menyantap dengan rasa yang enak pokoknya top markotop...dech," ucapnya dengan logat dialeg kental Jakarta.

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)