MAKINEKSIS.COM, BALIKPAPAN – Sebanyak 728 atlet terancam tidak diberangkatkan pada persiapan ajang Pekan Olah Raga Provinsi (Porpov), hal perdebatan ini tentunya beragam polemik dikalangan atlet, pelatih hingga unsur pengurus KONI.
Tidak mau nasib atlet terkatung – karung tidak jelas keberangkatannya maka forum atlet yang turut mendampingi Wakil Ketua KONI Balikpapan memboyong serta para atlet, pelatih dan orang tua atlet ngeluruk ke halaman Pemerintah Kota (Pemkot Balikpapan) menggelar aksi unjuk rasa damai, Senin (24/10) 2022.
Setibanya peserta pengujuk rasa damai didepan pagar kantor Pemkot Balikpapan langsung mendapatkan penghalangan bolkade aparat keamanan dengan harapan menjaga kondusivitas selama berlangsungnya demo tersebut.
Para pengunjuk rasa sebenarnya ingin menemui Wali Kota Balikpapan H Rahmad Masud, SE, namun karena sesuatu hal yang tidak bisa ditinggalkan maka perwakilan dari Pemkot Balikpapan mengutus Sekretaris Disporapar Balikpapan, Abdul Majid bersama Kasat Pol PP Balikpapan Zulkifli dalam menghadapi para peserta aksi damai.
Sempat terjadi perdebatan alot, hal ini dikarenakan baik pelatih, atlet bersama orang tua atlet bersikeras ingin menemui Wali Kotanya langsung sekaligus mendengarkan penjelasan tegas orang nomor satu Balikpapan diberangkatkan atau tidak?
Sempat Sekretaris Disporapar Balikpapan Abdul Majid memberikan penjelasan terkait Wali Kota yang tidak bisa menemui perwakilan atlet, pelatih, para orang tua atlet.
Kemudian berinisiatif perwakilan atlet dan orang tua atlet dapat membahas lebih lanjut dengan duduk bersama didalam gedung putihnya Balikpapan.
Namun tak sedikit pengujuk rasa mempertanyakan seraya berucap lantang. “Kira – kira didalam nanti dapat ketemu pak Wali, bila tidak bisa lebih baik tidak usah saja.Rekan – rekan jangan ada yang masuk percuma saja, kita hanya butuh jawaban tegas Wali Kota atlet kami berangkat atau tidak,” ucap pengujuk rasa damai dengan kompak.
Agar kondisi tidak menjadi ajang perdebatan panjang, dibawah koordinasi Kasat Pol PP Balikpapan Zulkifli memberikan opsi jawaban jalan tengah. “Begini saja kita akan tetap ketemu bapak Wali akan tetapi Insha Allah Rabu (26/10) 2022 mendatang karena pada Selasa masih ada agenda ,” terang komandan pamong nomor satunya Baret abu – abu Pol PP ini.
Mendengar jawaban demikian beberapa perwakilan unjuk rasa kembali memberikan pertanyaan tantangan. “Jaminannya apa jika kami bisa tidaknya menemui Wali Kota pada Rabu nantinya. Atau bisakah dibuatkan undangan,” tanya rekan rekan pendemo.
Sontak Zulkifli menjawab “Saya akan pertaruhkan jabatan saya. Tolonglah rekan – rekan buktikan kalau kita mencintai dunia olah di Kota Balikpapan tetap kondusif,” jelas Zulkifli lagi.
Akhirnya baik korlap aksi yang mengawal para atlet menanyakan haknya agar dapat tetap berlaga mengharumkan Balikpapan langsung sepakat dan berangsur – angsur membubarkan diri, hingga nantinya Rabu bertemu dengan Wali Kota.
Sementara Wakil Ketua KONI Balikpapan, Rustam mengatakan turunnya rekan rekan aksi unjuk rasa mengatasnamakan forum atlet. “ Murni suara atlet pelatih serta orang tua namun karena dibawah naungan KONI maka kita berkewajiban mendampingi mereka,” jelasnya.
Rustam berkeyakinan Wali Kota Balikpapan bijaksana dan memiliki nurani. “Ini atlet atletnya pak Wali juga loh yang bersuara dan ingin mengangkat prestasi Balikpapan di bidang olah raga,” ulas orang nomor duanya unsur pimpinan KONI Balikpapan itu.
Lantas jika nanti tiba saatnya pertemuan dengan Wali Kota Rabu mendatang menemui jalan buntu langkah apa yang diambil? “Tidak mungkin, saya yakin pak Wali tetap memikirkan yang terbaik demi kemajuan prestasi serta perkembangan atlet,” urai Rustam
Rustam tidak menapik terkait anggaran keberangkatan sudah turut dibahas dan tertuang dalam hasil RDP yang dipimpin Ketua DPRD Balikpapan langsung oleh Abdulloh, S.Sos.”Namun sayangnya tidak direspon secara serius,” urai Wakil Ketua KONI.
Wakil Ketua KONI membeberkan sesuai yang telah terdata rencananya sebanyak 728 atlet yang akan diberangkatkan dan hari ini kita suarakkan agar benar – benar berangkat secara pasti. “Artinya jika Wali Kota tetap tidak memberangkatkan rekan - rekan atlet sama saja membunuh karakter prestasi atlet,” urai Rustam.
Rustam mengungkapkan maka dari itu kita mengambil langkah kedua melalui opsi penggalangan dana yang kini telah terkumpul Rp 400 juta – an. “ Bersumber dari warga Balikpapan atas rasa prihatin empati, orang tua atlet bahkan pengurus KONI itu sendiri yang memiliki rejeki berlebih,” ulasnya.
Apakah perseteruan tersebut berlatar belakang politis?“Kalau dari kita murni perjuangan atlet tidak ada kubu – kubuan (kelompok). KONI menentang keras apabila kepentingan olah raga ditunggangi kepentingan politik,” tutup Rustam.(aji/rin)
Tulis Komentar