Iklan Dua

Dialog Interaktif Warnai Bukber Rumjab Wabup Kutim H MahyunadiTampung Usulan Forum RT Kecamatan Sangatta Utara

$rows[judul] Keterangan Gambar : Wabuo Kutim, H Mahyunadi saat menggelar bukber di rumjab, tanya jawab langsung seputar beragam permasalahan di Kabupaten Kutim

Makieksis.com, Kutai Timur - Kemasan berbuka puasa bersama (bukber) di penghujung bulan suci ramadhan yang berlangsung di rumah jabatan wakil bupati kabupaten Kutai Timur, dalam hal ini wabup, H Mahyunadi, SE., M Si,  Kamis (27/3/2024), dengan sedikit nuansa yang berbeda dirangkaikan dengan diskusi "sharing"  dialog tanya - jawab interaktif langsung dengan segenap ketua RT yang tergabung pada kepengurusan forum RT Kecamatan Sangatta Utara Kabupaten Kutim dengan wabupnya.


Keterangan foto : Antusias forum RT Kecamatan Sangatta Utara salimg sharing dirangkai bukber rumjab wabup Kutim

Rata - rata diskusi membahas seputar penaganan musibah banjir, kebakaran, infrastruktur lingkungan RT, seperti semenisasi.

Banyak dari kalangan RT berharap melalui wabup H Mahyunadi mewakili Pemerintahan Kabupaten Kutai Timur dapat gerak cepat "gercep"

Tak sedikitpula para RT mengusulkan adanya hydrant di setiap wilayah dalam mendeteksi dan mengantisipasi dini apabila sewaktu -waktu terjadinya kebakaran.


Keterangan foto : Beragam usulan ketua RT Kecamatan Sangatta Utara diajukan langsung kepada wabupnya, H Mahyunadi

Menanggapi kesemua masukan ketua RT di Sangatta Utara, Wabup Kutim H Mahyunadi berkomitmen akan memprioritaskan dalam memperjuangkannya.

"Khusus banjir, saya akan mendatangkan tim ahli dalam mengetahui sebab musabab terjadinya banjir, tim ahli nantilah yang langsung survei ke lapamgan dengan menyusuri aliran sungai hingga memasuki area pertambangan batu bara" terang H Mahyunadi

H Mahyunadi mengatakan terkait banjir tidaklah bisa melalui analisa, opini statment karena pendangkalan dan sebagainya, semua nantinya berdasarkan hasil investigasi dari tim ahli yang diterjunkan.

Mahyunadi menjelaskan dirinya rela menggunakan dana pribadinya bagi masyarakat terdampak banjir, terlebih mengedepankan misi kemanusiaan demi kelangsungan hajat hidup orang banyak.

"Jika berharap bantuan pemerintah, memakan waktu dan birokrasinya ribet.Bagaimana tidak suatu daerah dinyatakan berstatus banjir apabila musibah itu terjadi dalam proses waktu 3 hari barulah support direalisasikan," ucap H Mahyunadi
.
Mahyunadi mengungkapkan terkait CSR, dirinya belum mengetahui apakah nantinya diamanahkan dalam pengelolaannya.


Keterangan foto : Dikupas tuntas diskusi antara Wabup H Mahyunadi dengan forum RT, bersama-sama mencari solusi

"Apakah saya atau bupati, bapak H Ardiansyah Sulaiman, M.Si. Apabila saya diamanatkan mengelola  CSR , saya akan lebih mengutamakan bantuan yang tidak ada cantolannya di APBD," beber H Mahyunadi.

H Mahyunadi  menuturkan tentang pemasangan hydrant pendanaannya terbilang mahal  karena jalurnya tidak sama seperti PDAM, apalagi harus menggali jangan sampai terkena kabel - kabel yang tertanam di bawah tanah," ucapnya.

Dirinya lebih tertarik pada bantuan Alat tabung  Pemadam Api Ringan (APAR). "Jika semenisasi akses jalan dapat segera diusulkan," beber H Mahyunadi.

H Mahyunadi menambahkan ajang diskusi yang diwarnai bukber, sekaligus permintaan para ketua RT, Sangatta Utara. "Setelah pilkada barulah saya dapat berkumpul bersama RT - RT, sembari membahas beragam permasalahan di Kutim yang terjadi belakangan ini, " tandas H Mahyunadi.(aji/rin)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)