Makineksis.com, KUTAI TIMUR - Tak mau kecolongan melalui pengalaman yang telah ada, yakni sarana bandara khusus milik KPC yang hanya diperuntukkan bagi jajaran top manajemen perusahaan ketimbang masyarakat umum.
Keterangan foto : Tampak ketua Komisi C DPRD Kutim H Adi Sutianto pimpin rapat hearing permasalahan bandara Sangkulirang
Maka Kamis (4/5) 2023, Ketua Komisi C H Adi Sutianto menggelar rapat hearing pembahasan permasalahan bandara udara yang ternyata diam-diam telah dibebaskan lahannya oleh perusahaan Indexim tanpa diketahui jajaran DPRD, Camat sebatas Desa saja yang mengetahui
Mula - mula lahan tersebut oleh pihak perusahaan Indexim diklaim untuk sektor pertanian namun kenyataannya dialihfungsikan sebagai pembangunan bandara udara khusus di Kecamatan Sangkulirang.
Keterangan foto : Camat Sangkulirang Rahmat saat mengungkapkan uneg -unegnya kepada perusahaan Idexim progres bandara tidak diinformasikan detail kepada pihaknya
Mendengar akan hal itu, mematik amarah Camat Sangkulirang Rahmat yang sama sekali tidak mengetahui adanya lahan di wilayah kerjanya yang akan dialih fungsikan peruntukannya sebagai sarana lapangan terbang.
Ditengah hearing, pimpinan Hearing H Adi Sutianto mempersilahkan Camat Sangkulirang Rahmat menyampaikan pendapatnya namun seketika itu anggota DPRD Kutim Novel menginginkan agar perusahaan terlebih dahulu memberikan penjelasan terkait bandara.
Keterangan foto : rekan - rekan dewan meminta perusahaan apabila bandara terealisasi berikan layanan penerbangan kepada masyarakat umum
Akan tetapi Camat tetap bersikeras dapat mendengarkan tanggapannya, namun ternyata penjelasan Camat dirasakan Novel dan Kidang berputar - putar tidak pada pointnya sehingga membuat kedua dewan itu sedikit meradang dan langsung beradu argumen dalam forum pertemuan hearing
Mengetahui situasi memanas "alot" Ketua hearing H Adi Sutianto langsung menengahinya.
Sementara dari pihak Indexim progres bandara udara pelaksanaannya masih terbilang masih sangat jauh.
Keterangan foto : Dewan sepakat bersama akan betul - betul mengawal tuntas progres bandara dimaksud
Sementara disela hearing pembahasan DPRD David Rante sempat berseloroh "Luar biasa sekali perijinannya sudah sampai ditingkat Provinsi Kaltim tanpa melibatkan DPRD juga pemangku wilayah seperti camat hanya sebatas desa saja," urai David Rante
Sementara anggota Dewan lainnya seperti Muhammad Ali mempertanyakan manfaat bandara harus diperjelas khusus atau umum. "Jangan sampai hanya untuk top manajemen saja sementara masyarakat tidak menikmati penerbangan. Anda jangan seperti itu enak sekali kalian terbang pake pesawat sementara kami lewat darat melalui jalan yang rusak," ucapnya.
Untuk itu politis PPP mendesak perusahaan agar apabila Inshaallah bandara terealisasi wajib 70 bagi perusahaan dan 30 masyarakat umum."Kalau tidak demikian maka saya tegaskan kami menolak bandara beroperasi bila perlu saya yang akan pimpinan unjuk rasa," kata Ali lagi menambahkan
Sementara Ahmad Gazali mengungkapkan belajar seperti pengalaman keberadaan bandara khusus KPC yang dirasakan tidak pro masyarakat padahal isi perut bumi Kutim batu bara nya di keruk habis - habisan. "Jangan sampai hal ini terulang kembali, jadi harus memperioritaskan penumpang umum juga," imbuhnya
Untuk itu dirinya meminta kepada Ketua Komisi C H Adi Sutianto segera lakukan panja.
Dari hasil kesepakatan hearing maka Dewan H Adi Sutianto mengintruksikan segera membentuk tim sebagai bentuk keterbukaan transparansi. "Jangan ada lagi yang ditutup - tutupi terkait pembangunan bandara yang dimaksud harus melibatkan banyak pihak baik fungsi legislatif, pemerintah, Kecamatan, Desa, BPD terlebih masyarakat," tutupnya.(aji/rin)
Tulis Komentar