Iklan Dua

Ketua DPRD Kutim Hari Pancasila Sakti Tak TergantikanPerkokoh Persatuan Kesatuan

$rows[judul] Keterangan Gambar : Kompak Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaoman, Wabup H Mahyunadi, Ketua DPRD Kutim kompak bersama - sama peringati Harla Pancasila

Makineksis.com, Kutai Timur - Pada puncak Peringatan lahirnya Pancasila, pada Senin (2/6) 2025 belum lama ini di Kabupaten Kutai Timur digelar apel kenegaraan memperingatinya

Walau terlahirnya Pancasila sempat di warnai Pengkhianatan, melalui momen Gerakan - 30 September (G-30 S /PKI) melaui Kesaktian Pancasila.


Keterangan foto (ist/dok/dprd) Ketua DPRD Kutim Jimmi hikmad saat  pidato hari lahir Pancasila

Untuk itu, secara terpisah kepada media Makineksis, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Jimmi, ST., MT dalam memaknai sekaligus memimpin upacara hari lahir Pancasila di halaman lapangan teras kantor Pemerintahan Kabupaten Kutai Timur, Bukit Pelangi memaknai sambutannya melalui makna mendalam.

"Hari lahirnya Pancasila memberikan hikmah, hidayah 
kepada segenap bangsa diatas bumi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), untuk  secara berkelanjutan memperkokoh  menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan di tanah air kita," tegas Jimmi.

Jimmi mengajak masyarakat Kutim terus mengedepankan nasionalisme persatuan dan kesatuan  senanda dengan teks pancasila yakni sila 3 Persatuan Indonesia.

"Tentunya lahirnya Pancasila telah melalui berbagai tahapan fase prosesnya, ujian (cobaan), disintegrasi bangsa, dengan pengertian hilangnya persatuan atau perpecahan di antara berbagai kelompok dan golongan yang ada dalam suatu bangsa, revolusi dan sebagainya. sehingga melalui hal tersebut telah mempengaruhi geliat perkembangan pembangunan di Indonesia hingga merambah didaerah," ucap orang  nomor satunya disekretariat DPRD Kutim.


Keterangan foto : (ist/dok) Gegap gempita harla Pancasila lapangan halaman teras kantor Pemkab Kutim


Lantas, yang dimaksudkan Jimmi rentetan sejarah Pancasila yang melalui berbagai ujian, dirinya mengulas kembali, peristiwa rekam jejak,
dari tragedi Penghianatan terhadap Pancasila  yang dinamakan   Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S /PKI).

Masih terkenang dalam ingatan segar, segenap bangsa Indonesia yang dimaksudkan G - 30 S/PKI  merupakan sebuah peristiwa kudeta militer yang terjadi pada tahun 1965 di Indonesia. Gerakan ini dipimpin oleh Letkol Untung dan melibatkan berbagai tokoh seperti D.N. Aidit, ketua PKI. G30S bertujuan menggulingkan pemerintah Soekarno dan membentuk pemerintahan komunis. Namun, gerakan ini gagal dan menyebabkan jatuhnya banyak korban, termasuk beberapa jenderal TNI AD yang menjadi target utama. 

Harapan para antek - antek PKI apabila berhasil melancarakan gerakan separatisnya, ideologi  Pancasila akan berganti menjadi paham komunis

Namun berkat keteguhan, kesetiaan tokoh revolusi yang mempertahankan  Pancasila di tanah NKRI hingga tak tergantikan, dibayar dengan harga mahal. Dalam perjalanannya, mengorbankan nyawa, jiwa raga seperti  Jenderal Ahmad Yani, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) saat peristiwa G30S, Letjen Suprapto Wakil Kepala Staf Angkatan Darat di Medan, Letjen S. Parman: Perwira tinggi Angkatan Darat, Letjen Mas Tirtodarmo Haryono Letnan Jenderal Angkatan Darat, Mayjen Donald Ignatius Pandjaitan,  Asisten IV Panglima Angkatan Darat Jenderal Ahmad Yani, Mayjen Sutoyo Siswomiharjo, Kapten Pierre Tendean, Pria yang menjadi pengawal Jenderal Ahmad Yani.

Yang mana para pahlawan "patriot" Pancasila itu berkorban nyawa akibat kebiadaban pembantian oleh PKI dan jasadnya dimasukan ke dalam lubang buaya.

Ditambah lagi, Peristiwa Madiun, atau juga dikenal dengan Pemberontakan PKI 1948, adalah konflik bersenjata antara pemerintah Republik Indonesia yang memproklamasikan diri dan kelompok oposisi sayap kiri Front Demokrasi Rakyat (FDR) pada masa Revolusi Nasional Indonesia. Konflik dimulai pada tanggal 18 September 1948, di Madiun, Jawa Timur, dan berakhir tiga bulan kemudian ketika sebagian besar pemimpin dan anggota FDR ditahan dan dieksekusi oleh pasukan TNI, dengan korban kebiadaban PKI Madiun sebanyak 1.920 tewas (termasuk warga sipil) di Madiun
108 tewas (termasuk warga sipil) di Magetan dan tidak diketahui terbunuh
24.000–35.000

Atas perstiwa - perstiwa kelam yang dilancarkan PKI, sebagai pengingat, Pancasila tak kan pernah tergoyahkan, "runtuh", Pancasila Sakti.

" Indonesia sekali Pancasila ya tetap Pancasila dan bangsanya tetap teguh berpancasila," tegas Jimmi dengan nada menggelora.

Jimmi mengatakan dengan adanya peringatan hari Pancasila hingga Kesaktian Pancasila menjadi simbol, langkah kongkrit persatuan dan kesatuan sebagai ideologi negara. Sehingga butir - butir teks pancasila menjadi panutan (pondasi) bagi warga negara Indonesia untuk menjadi dasar bernegara dan berbangsa," tegasnya.

Politisi PKS ini, menyimpulkan melalui peringatan lahirnya Pancasila memberikan pembelajaran segenap bangsa  bahwa, perjuangan Republik Indo esia satu komando yakni melalui bihneka tunggal ika "berbeda-beda tetapi tetap satu jua", adalah semboyan nasional Indonesia yang menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa meskipun memiliki banyak perbedaan. Semboyan ini berasal dari kitab Sutasoma, karangan Mpu Tantular, pada masa Majapahit. 

Elaborasi:
• Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan:
Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi juga merupakan filosofi hidup yang menginspirasi bangsa Indonesia untuk tetap bersatu dalam perbedaan. 
• Makna Bhinneka Tunggal Ika:
Kata "bhinneka" berarti beraneka ragam atau berbeda-beda, sementara "tunggal" berarti satu dan "ika" berarti itu. Jadi, Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti bahwa meskipun Indonesia memiliki banyak perbedaan suku, agama, budaya, dan lain-lain, tetapi tetap satu kesatuan sebagai bangsa dan negara. 
• Sejarah Bhinneka Tunggal Ika:
Semboyan ini ditemukan dalam kitab Sutasoma, sebuah kakawin Jawa Kuno yang ditulis oleh Mpu Tantular pada abad ke-14. Kakawin ini mengajarkan nilai-nilai toleransi dan persatuan, yang relevan dengan keragaman masyarakat Indonesia. 
• Implementasi Bhinneka Tunggal Ika:
Bhinneka Tunggal Ika mendorong bangsa Indonesia untuk menghargai perbedaan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, yaitu persatuan dan kemajuan bangsa. 
Dengan memahami arti dan sejarah Bhinneka Tunggal Ika, masyarakat Indonesia diharapkan dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta terus membangun toleransi dan kebersamaan.

"Kewajiban kitalah dalam menjaga persatuan, kesatuan dengan berbagai dinamika, tantangan bentuk apapun juga. Pancasila juga memberikan nilai - nilai sendi berkehidupan berbangsa melalui ajaran - ajaran yang terus tertanam dalam sanubari bangsa Indonesia," jelas Jimmi.

Jimmi menambahkan dalam meneruskan perjuangan para pahlawan revolusioner memberikan inspirasi "spirit" dan turut merasakan, bagaimana semestinya sebagai bangsa Indonesia yang baik berideologikan Pancasila, terus amanah mempertahankan kesatuan Republik Indonesia.(aji/rin)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)