Makineksis.com, KUTAI TIMUR - Baru - baru ini selepas menghadiri rangkaian halal bihalal "silaturahmi" Idul Fitri 1444 Hijriah di sekretariat DPRD Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Ketua Fraksi Gabungan DPRD Kutim Basti Sangga Langi menyambangi kediaman pribadi sesama rekan dewannya yakni Anggota Komisi C Masdari Kidang, SE di Sangatta.
Obrolah kedua dewan tersebut masih seputar momen Idul Fitri melalui gelaran Halal Bihalal Keluarga Besar DPRD Kutim di kantor dewan.
"Momen ini sangat langka sekali baru nuansa Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriah ini sekretariat kami gelar halal bihalal saling bermaaf - maafan Yang dihadiri unsur pimpinan dewan, sekwan, PNS, ASN, TK2D di Sekretariat legislatif," jelas Basti Sangga Langi
Melalui agenda itu pula Basti berharap dapat saling mengakrabkan diri satu sama lainnya. "Kalau bisa ajang halal bihalal dapat rutin digelar dalam setiap tahunnya disaat Idul Fitri selanjutnya," ucapnya.
Sementara Komisi C Kidang respon positif atas inisiatif Sekretaris Dewan (Sekwan) Juliansyah S.Hut yang turut mengajak segenap anggota DPRD termasuk unsur pimpinan untuk menggalang dana kematian terutama kepada para almarhum mantan dewan seperti almarhum H Anton Darmawan (PPP), Almarhumah Hj Kamsiah (NasDem), H Andi Mappasereng (Demokrat), H Asmawardi (PAN). "Pemberian santunan duka sebagai bentuk penghormatan atas jasa - jasa para almarhum ditengah masa pengabdian namun belum berakhir masa priodenya sudah lebih dulu dipanggil Allah Swt (wafat)." ucapnya.
Perbincangan kian kritis tak kala memasuki sesi pembahasan pembangunan bandara Sangkulirang oleh perusahaan Indexim, yang realitanya tanpa diketahui rekan-rekan dewan hanya sebatas kepala desa dan BPD.
Menanggapi akan hal itu, Ketua Fraksi Gabungan mengatakan dirinya mendukung saja adanya lapangan terbang asalkan peruntukannya berkuota 70 persen untuk penumpang top manajemen perusahaan dan jajaran sementara 30 persen bagi masyarakat umum. "Jangan sampai seperti bandara KPC yang tidak melayani penerbangan masyarakat umum, jangankan masyarakat disaat saya masih bekerja di KPC saja juga tidak mendapatkan layanan penerbangan oleh perusahaan sendiri kala itu," ungkap Basti.
Sedangkan Kidang mengisahkan pengalamannya menumpang pesawat kecil (baling-baling) yang hanya berkapasitas mengakut keseluruhan 9 penumpang termasuk pilot, copilot dan crew pesawat. "Berdasarkan akan hal itu, tentunya jika benar - benar beroperasi diharapan armada pesawat dapat lebih besar hingga mampu memuat banyak penumpang," tuturnya.
Namun yang terpenting bagi kedua anggota DPRD Basti - Kidang pihak perusahaan harus menfungsikan bandara tidak hanya khusus bagi kepentingan penumpang dari manajemen perusahaan saja akan tetapi juga mengangkut masyarakat umum dengan melibatkan kerja sama pihak pemerintah.(aji/rin)
Tulis Komentar