MAKINEKSIS - KUTIM, Dengan adanya berita yang sedikit menghebohkan di Media Sosial Alat Mesin Pertanian Yang katanya diumpetin sampai tertutup rumput beberapa waktu lalu
Media Makineksis mendatangi kantor Dinas Pertanian untuk konfirmasi di seputaran kawasan Bukit Pelangi Jalan Aw Syahranie, Dan langsung bertemu dengan kepala Dinas Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kutim, Dyah Ratnaningrum,S.Pt.,M.Si diruang kerjanya pada hari selasa (18/03/2025)
Kadis DTPHP, Dyah menjelaskan bahwa alat mesin pertanian yang kelihatan mangkrak dan tidak terpakai memang posisinya rusak adalah milik Brigade Alsintan yang mengelola dan mendistribusikan alat mesin pertanian bantuan pemerintah dari APBN tahun 2016 - 2017 pungsi Brigade Alsintan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi pertanian,"ungkapnya
Ia menambahkan pada tahun 2021 kami mengidentifikasi alat mesin pertanian yang ada di Brigade apa saja."Saya dengan pertimbangan apabila petani kecamatan meminjam Brigade Alsintan yang berada di kabupaten kutim, hal pertama moving (alat berat pertanian) jauh kemudian biaya angkut tinggi (mahal), kita memang mempunyai alat untuk melakukan moving yang jadi kendala adalah mengoprasikan alat tersebut cuma satu orang,"terang Dyah
Dyah membeberkan saat petani membutuhkan alat tersebut dan ternyata supirnya tidak ada ditempat itu akan menjadi kendala. Oleh karena itu diawal tahun 2022 lalu Alsintan yang ada di Brigade kondisi masih bagus,"Saya memerintahkan kepada staf yang mengurus alat mesin pertanian untuk ditaruh Usaha Pelayanan Jasa Alat dan Mesin Pertanian (UPJA) di beberapa kecamatan Long Mesangat, Miau Baru, Kongbeng, Koubun, Kaliorang dan Bengalon,"jelasnya
Kadis pertanian dyah mengatakan adapun mesin yang tersisa di gudang Alsintan seputaran RTH saat ini memang kondisi alat tersebut rusak, ada yang rusak ringan dan rusak berat. Alat pertanian rusak ringan ada dua sudah kami tawarkan ke UPJA atau kelompok tani yang memang mau menggunakan,"Yang jadi kendala bengkel tidak ada serta sperpat alat pertanian binggung membelinya seperti apa. Jadi untuk sementara ini belum diambil oleh kelompok tani dan kami sudah tawarkan sejak tahun 2023 sampai sekarang," bebernya
Dyah menegaskan bahwa alat yang ada digudang Alsintan di RPH bukan disembunyikan tetapi memang kondisinya tidak terawat." Ya kami memohon maaf tidak ada niatan membiarkan alat mesin mangkrak sementara petani membutuhkan, bukan seperti itu alat pertanian memang kondisinya rusak
"Hal itulah yang perlu saya sampaikan dan untuk masyarakat kabupaten kutai timur apabila ada yang perlu ditanyakan tekait apapun saya dengan senang hati bertemu dan menjelaskan," tutup Dyah.(rin/aji)
Tulis Komentar