Iklan Dua

Lengan Kemeja Ada Noda Darah DPRD Kutim Bang Afi Tetap Memimpin ResesDibalik Hikmah Reses Walau Berdarah Sekalipun Tetap Temui Masyarakat Serap Aspirasi

$rows[judul] Keterangan Gambar : Tampak DPRD Kutim Afi saat memimpin reses dengan kemeja putih dibagian lenganya terdapat bercak darah (lingkaran biru) karena saat menuju tempat berlangsungnya reses Afi alami lakalantas dan sempat menolong korban dibawa ke puskesmas

MAKINEKSIS.COM, BENGALON – Saat akan menuju reses di Desa Tepian Raya, Senin (21/11) 2022 tepatnya di Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Anggota DPRD Abdi Firdaus, SH (Bang Afi) sempat mengalami accident “lakalantas”



Keterangan foto : Antusias masyarakat Desa Tepian Raya ikuti jalannya reses dewan Bang Afi.

Saat diwawancarai wartawan Makineksis.com seputar kejadian kecelakaan yang dialami dirinya sangat koperatif menjelaskan. “Yah saya saat mau menuju ke Desa Tepian Raya, saat masih diruas jalan kendaraan saya sempat menabrak pengendara lainnya,” jelas Dewan Bang Afi.

Bang Afi – biasa masyarakat – memanggilnya, mengungkapkan  permasalahan lakalantas dapat diselesaikan secara musyawarah dan kekeluargaan. “Mengetahui korban laka mengalami luka, spontanitas saya reflek membopong tubuh korban laka untuk dapat segera dilarikan ke puskesmas terdekat guna mendapatkan penanganan  medis, kondisinya dapat pulih  kembali. Semua ini saya lakukan atas rasa tanggung jawab saya yang telah menabrak korban,” jelas dewan dari politisi Demokrat ini.

Pada kesempatan itu, dirinya memohon maaf kepada peserta reses yang terdiri dari lapisan masyarakat  di Desa Tepian Raya mengalami keterlambatan waktu tiba di lokasi reses.

Setibanya membuka reses anggota DPRD ini dengan masih mengenakan kemeja putih dibagian lengan terdapat bercak darah korban  lakalantas yang ditabraknya tetap sebisa mungkin memenuhi janjinya kepada masyarakat dengan bertatap muka langsung pada resesnya.

Tentunya dari kejadian tersebut dapat kita petik hikmah yang tersirat seorang legislatif Bang Afi harus rela – rela tulus ikhlas dengan diwarnai berbagai kondisi “berdarah – darah “ sekalipun  tetap meluangkan waktunya agar dapat tetap menemui para kontituen (masyarakat) pada dapilnya bertatap muka langsung mendengarkan curhatan beragam usulan.

Karena pendukung yang terdiri berbagai latar belakang profesinya bagian dari masyarakat juga percaya anggota dewannya itu mampu memperjuangkan amanat rakyat dengan amanah.(aji/rin)

 

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)