Makineksis.com, Kutai Timur - Tercatat Suparjan, ST amanah memasuki masa kepemimpinan priode keduanya selaku Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Tuah Benua Kabupaten Kutai Timur (Kutim) sekaligus merupakan badan usaha milik daerah (BUMD)
Wajar saja, Suparjan (akrab disapa) dipercayakan memimpin Perumdam Tirra Tuah Benua Kabupaten Kutim, berkat kerja kerasnya dalam membuat beragam program terobosan keberhasilan dalam memberikan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat akan layanan jasa pemasangan air bersih
Saat, media makineksis.com, mewawancarai dirut Perumdam Tirta Tuah Benua tersebut di ruang kerjanya, Rabu (5/2/2025), ia mengisahkan kembali kilas balik sejak awal menjabat di priode pertama hingga memasuki priode kedua (saat sekarang) banyak sudah pencapaian program terealisasi, seperti Hibah Perkotaan, layanan sambungan air bersih murah, sambungan reguler, hingga mengantarkan intansinya ditingkat provinsi masuk pada predikat kategori layanan menengah terbaik di Kalimantan Timur (Kaltim).
Keterangan foto : Selaras dengan harapan Bupati Kutai Timur H Ardiansyah Sulaiman, Dirut Perumdam Tirta Tuah Benua Kutim terus membuat terobosan program terbaiknya kepada masyarakat luas kutim, terkait air bersih
Lantas seperti apa yang dimaksud Suparjan terkait layanan sambungan air bersih bertarif murah, berikut penjabarannya
"SM murah, sebagai bentuk memberikan kemudahan kepada masyarakat tentang pembayaran pemasangan pipa intalasi pendistribusian air PDAM. Yang biasanya biaya pasang Rp 3 juta dapat separuh saja, artinya pangsa pasar ekonomi menengah kebawah," terang Suparjan.
Sedangkan biaya pemasangan reguler, dirut Perumdam Tirta Tuah Benua mengatakan sasarannya masyarakat ekonomi menengah atas.
Untuk program layanan Hibah air minum non perkotaan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan berjalan 100, persen
"Alhamdulillah pada akhirnya Pemerintah Kabupaten Kutai Timur menerima program hibah air minum non perkotaan tersebut langsung dari pemerintah pusat, berdasarkan atas keberhasilan kami dalam melaksanakannya hingga tuntas 100 persen, kesemua itu tentunya masuk ke kas daerah" jelas Suparjan.
Suparjan mengungkapkan seiring perjalanan waktu, hibah air minum non perkotaan berakhir ditahun 2023. "Sempat beredar kabar ada lagi program percepatan inpres pelayanan air minum. "Namun program inpres pelayanan air minum tersebut hingga diakhir tahun 2024 dipending. Mengapa hal itu terjadi karena Kaltim itu sendiri dianggap mampu," beber dirut Perumdam Tirta Tua Benua Kutim, yang pernah didaulat ketua Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PERBASI) Kabupaten Kutim ini.
Walau program inpres percepatan pelayanan air minum untuk Kaltim dipending oleh pusat. "Artinya dalam hal ini Perumdam Tirta Tuah Benua Kutim, masih memiliki program tandingan lainnya, seperti layanan sambungan air bersih murah hingga reguler," ucap Suparjan
Pada hakekatnya selama kepemimpinan Suparjan di Perumdam senantiasa mengedepankan layanan pemasangan air bersih secara cepat, mudah dan murah.(aji/rin)
Tulis Komentar