Iklan Dua

Presiden Putin Perang Rusia Ukraina Efek Domino KesejahteraanUce Prasetyo Jilid I

$rows[judul] Keterangan Gambar : Sudut pandang Ketua DPC PPP Kutim dampak perang Rusia Ukraina Pengaruhi dampak perekonomian dan kesejahteraan

KUTAI TIMUR, -

Walau didukung kekuatan militer, bangsa di negara Ukraina yang dilanda peperangan dengan Rusia memicu kesengsaraan.Kerugian materi, finansial dan angka kemiskinan.

Sementara bagi yang negaranya tidak berkonflik peperangan justru sebaliknya ekonomi berjalan lancar, peluang investasi terbuka lebar, nilai mata uang tidak anjlok berdampak pada kesejahteraan bangsanya dan tak sedikit pula kaya mendadak kehidupan kian makmur.

Peperangan antara Ukraina dan Rusia mengilhami, mantan anggota DPRD Kutim sekaligus saat ini didaulat Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Uce Prasetyo yang memberikan deskripsi suatu gambaran yang saat ini tengah menjadi perhatian dunia internasional seperti Ukraina Vs Rusia.


Keterangan foto: Di tengah peperangan Rusia Ukraina, Uce Prasetyo memberikan pengaruh ekonomi positif bagi negara yang tidak berkonflik hal ini pulalah dialami Kabupaten Kutim luasnya Kaltim

Sementara Uce Prasetyo berpendapat percepatan roda pembangunan yang kian berkembang dan meningkat turut dirasakan oleh Kabupaten  Kutai Timur (Kutim) luasnya Kalimantan Timur (Kaltim) pada saat sekarang.

Dampak perang bagi negara yang tidak berperang termasuk Kabupaten Kutim - Kaltim memicu pada melesatnya percepatan roda pembangunan infrastruktur termasuk lonjakan anggaran dengan nilai yang fantastis.

"Perlu diketahui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kutim, Kukar, Kaltim dan daerah lainnya naik drastis. Hampir dua kali lipat. Memasuki tahun depan 2023 APBD mencapai Rp 5.900 Milyar, apakah juga turut mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) ? Justru bukan PAD dirasakan biasa - biasa saja. Sebenarnya PAD yang asli dapat diperuntukkan bagi pembangunan," beber Uce.

Uce mengungkapkan ambil contoh misalnya seperti pada tahun 2019,  sebesar Rp 128 Miliar, Memasuki 2020, Rp 125 Miliar Selanjutnya di  2021, Rp 122 Miliar Tahun ini per 4 Desember, baru masuk,  Rp 94 Miliar.

Pendapatan apa yang naik? Yang utama melonjak yaitu Dana Bagi Hasil. Berbagai komoditas, Royalti Batubara, migas, kehutanan, dan lain - lain. Tertinggi kenaikan adalah dari Minerba dan migas.

Berapa naiknya? Rerata DBH 4 tahun terakhir, kisaran Rp 1.800 Miliar. Tahun ini, per 5 Desember. DBH Kutim adalah Rp 3.045 Miliar. Tahun depan, naik lagi, jadi Rp 3.689 Miliar Kenapa DBH naik? Karena harga komoditasnya naik. Terutama energi. Migas dan batubara.

Kenapa komoditas energi naik? Faktor utamanya adalah perang ukraina. Perang tersebut, bikin sewot Eropa. AS dan Eropa mengembargo, produk Rusia. Walaupun mereka. Butuh gas Rusia. 

Ini seperti tetangga yang “cek cok”. Tetangga itu, juga jualan sembako. Kita tak akan beli dari warung tetangga itu. Dan pilih beli dari orang lain, walaupun jauh, walaupun mahal. Itu psikologis percekcokan. Apalagi, peperangan. 

 Pun, begitu Eropa. Eropa, memilih. Impor gas dari AS. Jauh jaraknya. Mahal harganya. Dan apesnya. Infrastruktur pipa di pelabuhannya. Tidak siap. Maka energi, pengganti apapun. Di cari. Termasuk batubara. Biosolar. Minyak sawit. Apapun yang bisa jadi energi. 

Hukum pasar berlaku. Harga energi alternatif. Macam, batubara, biosolar, minyak sawit, jadi naik. Fantastis. Dan untungnya ketiga komoditas itu. Melimpah di Kutim.

Harga sawit naik. Petani sawit seantero Kutim makmur. Daerah kebagian, DBH Sawit. Tahun depan, sekitar Rp 600 Miliar. Bisa jadi masuk, saat perubahan. Ini DBH Baru.

Walau minyak goreng naik. BBM naik. Akan sepadan, bila perputaran ekonomi. Dan pembangunan Kutim melonjak drastis. 

Karena faktor utama adalah insidental. Plus psikologis. Maka, bila faktor utamanya. Teratasi, mungkin akhir tahun depan. Harga energi itu. Juga bisa bergerak turun. Menuju harga normal kembali. Setiap di puncak, pasti ada “turunan” nya.

Perang adalah perang. Kita, tak berharap itu. Dan kita tidak terlibat, dan bukan penyebab perang itu. Namun, atas dampak positif ini. Patut, kitas syukuri. Dan patutlah kita, berterimakasih pada Presiden Putin. Dalam konteks dampak positif perekonomian ini. 

Rasa syukur ini, perlu diimbangi. Dengan ikhtiar, agar. APBD jumbo ini. Betul betul terserap. Tepat sasaran dan tepat waktu. Sehingga daerah kita ini, cepat berkembang maju.(*)

- bersambung-

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)