Iklan Dua

Sengketa Tapal Batas Sidrap Sedang Di MK, Kedua DPRD Kutim Dan Bontang Di Bawa Adu Sepak BolaKesebelasan Dewan Kutim Menang Cairkan Suasana Pererat Silaturahmi

$rows[judul] Keterangan Gambar : Walau Kampung Sidrap memasuki babak proses di MK tak membatalkan kompetisi sepak bola persahabatan antara DPRD Kutim dan Bontang

Makineksis.com, KUTAI TIMUR - Ketimbamg tapal batas  Kampung Sidrap Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menuai polemik yang tak berkesudahan hingga sekarang dan prosesnya maaih berjalan hingga di Makamah Kontitusi (MK) ditingkat nasional.

Percayakan penyelesaian melalui proses ketentuan hukum yang berlaku hingga ada keputusan mutlak yang berlandasan apakah Kampung Sidrap namtinya masuk di Kabupaten Kutai Timiur atau Kota Bontang ?

Hal ini sempat menuai perdebatan antara kedua lembaga intititusi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur dan DPRD Kota Bontang. Permasalahan tersebut sempat kembali mencuat viral baik di konten media lokal Kutim, Bontang terlebih ditahun-tahun politik seperti pileg lalu dan sekarang pilkada.

Membuat masyarakat yang berdiam diwilayah perbatasan itu kebingungan dalam menyalurkan hak.pilihnya.

Polemik ditengah permasalahan yang sempat disuarakan oleh beberapa.tokoh warga disaat media Makineksis.com, sama -.sama turun dengan Abdi Firdaus SH, saat masih menjabat DPRD Kutim (2019-2024), tokoh warga sedikit kebingungan terutama dalam mengajukan aspirasinya kepada anggota dewan

"Jika kami.meminta aspirasi kepada dewan di Bontang terlebih pada masa -masa pileg misalnya timbul keraguan karena dikaitkan dengan permasalahan sengketa tapal batas tersebut, sementara wilayah kami sangat membutuhkan perhatian serius terkait infrastruktur," ucap salah satu perwakilan tokoh warga.

Bahkan disaat tokoh wanita inspirasi Kutim Bunda Hj Encek UR Firgasih, SH., MAP sudah kemhali kepada masyarakat dan kembali bagian dari masyarakat umum juga akan tetapi mereka juga menumpahkan isi hatinya kepadanya

"Bunda saya ini warga Sidrap juga keluarga dari salah satu mempelai, kami ingin cepat ada jawaban kepastan, agar daerah kami masuk di Kabupaten Kutim," ucapnya dengan penuh harapan

Mendengar keluhan itu, Bunda Hj Encek Firgasih berupaya menenangkan beberapa warga tadi. Dengan jiwa besar akan tetapi dibarengi dengan jiwa pengayoman dan kepemimpinan yang masih kental pada figurnya seraya berkata "Saat ini saya sudah menjadi warga sipil biasa, seperti masyarakat pada umumnya, coba terus ditanyakan kepada anggota dewan di Bukit Pelangi dan bersama pasangan kepala daerah (bupati/wabup) di Pemkab Kutim dapat terus mengawal serius sehingga permasalahan tersebut Inshaallah dapat benar - benar  tuntas," jelas Bunda Encek Firgasih

Bunda Hj Encek Firgasih seraya mengungkapkan"Saya dengar bupati bapak drs H Ardiansyah Sulaiman M.Si dalam hal ini tidak tinggal diam dan menutup mata, bahkan beliau mengatakan prosesnya sedang berjalan di MK begitu juga yang dikatakan bapak Arfan selagi masih menjabat wakil ketua II DPRD Kutim (2019 - 2024) , " jelas mantsn ketua dewan Kutim itu, berdasarkan informasi dari beberapa media yang dibacanya.

Ia juga mengatakan sejauh perkembangan hanya sebatas mengamati informasinya saja.

Akan tetapi sebagian warga tidak menapik justru perhatian aspirasi kebanyakan datangnya dari Pemkab  dan DPRD Kutim

Walau demikian demi mencairkan suasana belum lama ini, DPRD Kabupaten Kutai Timur (Kutim) bersama DPRD Kota Bontang menggelar turnamen sepak bola persahabatan

Adapun tim kesebelasan bola dari legislatif Kutim diamtaranya yakni, dr Novel, Yusri Yusuf, Pandi Widiarto, Yulianus Palangiran tampak pula H Masdari Kidang SE

"Alhamdulillah pada liga pershabatan tersebut dimenangkan oleh tim kesebelasan bola Kabupaten Kutim," ucap H Kidang

Jurnalis menanyakan kepada H Kidang, bagaimana terkait sengketa tapal batas lahan kampung Sidrap ? "Kita junjung tinggi asas proses hukum yang sedang berjalan ditingkat MK dan masih bergulir, hingga adanya keputusan nantinya, mendingan dibawa bermain bola demi membaiknya hubungan antar kedua lembaga dewan serta menggalang silaturahmi," tutup H Kidang.(aji/rin)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)