Makineksis.com, Kutim - Kian ramai dikunjungi outlet sepatu branded seken Sangatta Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Jalan Margo Kecamatan Sangatta Utara
Untuk itu owner sepatu branded Sangatta, Alfian membagikan kisahnya kepada media Makineksis.com
"Saya membesarkan usaha sepatu bersama istri tercinta, tidak lantas instan sesukses seperti saat sekarang, kami memulai dari bawah," ulas Alfian
Alfian tak bisa menutup raut keharuannya disaat mengisahkan perjuangannya. "Awal mulanya saya tidak bermain sepatu branded yang terbilang high (berkelas) dari merk ternama luar negeri," ucap sang owner
Pertama mengembangkan usaha sepatunya, ia memulai dari harga Rp.100 ribuan produk lokalan "biasa - biasa" saja dengan meminjam stan lapak sepatu dengan biaya sewa Stan bukan berbentuk uang akan tetapi kerja kasar dengan bantu - bantu mendirikan stan milik penyewa lainnya yang difasilitasi oleh salah satu event organizer.
Walau demikian Alfian sangat mengenal dan memahami sepatu - sepatu merk dengan harga yang terbilang fantastis jutaan hingga puluhan jutaan rupiah. "Dulu saya sempat bekerja sama dengan warga negara keturunan Tiong Hoa sebagai asisten rumah tangga dengan membersihkan rumah dan gajinya hanya diupah dengan sepatu bermerk disaat bosnya itu plesiran ke luar negeri," ujarnya
Awalnya dirinya tidak memahami mengapa digaji dengan beberapa pasang merk sepatu branded."Akhirnya bos saya itu menyarankan browsing harga sepatu pemberian atasannya setelah saya cek ternyata harganya mahal semua. Dari situlah si majikan menjelaskannya dengan harga segitu kamu dapat investasi dan bisa dijual lagi," ucapnya mengenang kembali pengalamannya saat bekerja dengan orang asing
Tidak hanya itu saja, owner sepatu itu sempat ditantang untuk mencarikan sepatu bermerk sesuai keinginannya dan sulit didapatkan.
"Dengan modal seadanya akhirnya saya memutar otak bagaimana cara sepatu yang dimaksud bisa saya datangkan tentunya dengan bertanya - tanya kepada rekan sesama usaha sepatu, akhirnya kerja keras tak membohongi hasil tantangan itu terjawab sudah dan sukses mendatangkan sepatu pesannya itu," ujar Alfian
Dari situlah si pemesan sepatu tadi sempat meminjamkan modal usaha sepatu ketika usaha berjalan akhirnya pinjaman modal dapat dikembalikan. "Tapi yang paling sedih di saat saya menumpang lapak dengan bayaran membantu mendirikan stan tak sedikit cemoohan, sindiran mendera ditelinganya, karena saya dianggap hanya menumpang lapak dan mau gratisan padahal pada awalnya salah satu penanggung jawab EO tersebut sepakat tulus membantu saya," ucapnya.
Tapi badai cemoohan tidak begitu diambil hati dan tetap bersabar. "Saya yakin suatu saat kelak dari berbagai kejadian itu sebagai cambuk memotivasi hingga berhasil seperti saat sekarang. Bahkan dengan gunjingan nada - nada sumbang tadi Allah Swt sayang kepada saya dan tanpa disadari perlahan derajat mulai terangkat," beber Alfian
Ini pelajaran pengalaman hidup untuk menuju sukses tentunya harus berdarah - darah terlebih dahulu dengan menghadapi berbagai ujian.(aji/rin)
Tulis Komentar