Iklan Dua

Suparjan Yakin Dan Optimis Di Bawah Kepemimpinan PBSI Yang Baru Daniel Inshaallah MampuBanyak Menitipkan Harapan Demi Besarnya Bendera Kepengurusan Dan Majunya Event Bulu Tangkis Di Kutim

$rows[judul] Keterangan Gambar : Saat diwawancarai Ketua PBSI Kutim lama, Suparjan optimis ketua baru Daniel mampu emban tanggung jawab

Makineksis.com, Kutai Timur - Dengan berakhirnya masa jabatan priode (2021 - 2024) ketua Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI)  Kabupaten Kutai Timur, yang tak lain Direktur PDAM Tirta Tuah Benua Kutim, Suparjan, ST bersama  unsur pengurusnya,

Pasca pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Kutim, 2024 yang telah resmi terpilih dan dimenangkan Bupati, drs H Ardiansyah Sulaiman, M.Si serta H Mahyunadi, SE., M.Si didukung totalitas oleh Ketua DPRD Kabupaten Kutim, Jimmy, ST., MT maka perlu dilakukan  reshuffle kepengurusan melalui pemilihan kembali melalui lajur Musyawarah Kabupaten (Muskab) PBSI Kutim yang berlangsung di hotel MS, kawasan Yos Sudarso I No.26 Rt.53 Kecamatan Sangatta Utara - Kutim, Jumat (31/1/2025)

Pada muskab tersebut sempat diusung 3 calon kandidat, masa periode (2024 - 2028), pada kesempatan itu, bahkan kembali diusung ketua PBSI, lama, Suparjan, H Junaidi Mahmud dan Daniel

keterangan foto : Legowo serahkan tongkat estafet kepemimpinan ketua PABSI terdahulu, Suparjan ke yang baru Daniel

Untuk itu disela masa break, wartawan Makineksis.com, mewawancarai langsung  Suparjan terkait seputar jalannya Muskab PBSI Kutim

Suparjan memiliki pengalaman pernah mengemban ketua PBSI Kutim, lantas kriteria persyaratan seperti apa yang layak menduduki kursi orang nomor satunya di kepengurusan PBSI ?

Suparjan mengatakan di awal terpilih priode 2021 - 2024, ia menegaskan adapun persyarakatan yang pertama mengantongi dukungan (rekom) dari club - club, itu wajib memenuhi syarat minimal, harus mendapatkan 4 dukungan.

Memiliki komitmen yang kuat untuk kemajuan bulutangkis Kutim, saat masih menjabat ada 5 club yang memiliki suara , dalam kurun waktu 4 tahun, dipotong pandemic covid - 19 dua tahun setengah tersebut, jadi saat itu yang memiliki SK PB ada 14  dari kesemuanya yang masuk dalam sistem informasi PBSI.pusat  baru 12 artinya yang memiliki suara ada 12 club yang masuk sistem informasi PBSI pusat," beber Suparjan.

Dari 12 PB yang telah mengantongi, SK apakah ada pembinaan intens yang dilakukan?

"Memang pada priode saya diakui seiring perjalanan dan perkembangan waktu dengan jangka waktu masa jabatan yang ada dirasakan program kurang maksimal, hal ini dikarenakan saat itu situasi dihadapkan pada  pademi covid - 19, selepas itu tepatnya di tahun 2023, barulah aktif kembali dalam menggelar  kejuaraan," jelasnya.

Ia mengungkapkan selaku ketua PBSI saat itu, harus mutlak melakukan beragam kejuaraan dan menjadi kewajiban, barometer setiap event dapat terlaksana, dengan maju dan jangan sampai tertinggal atau terlewatkan.

"Kita pernah melaksanakan kejuaraan Bupati Open tingkat Kabupaten Kutim selaku tuan rumahnya hingga  mengikuti kejuaraan di Bontang.  Pencapaian -  pencapaian tersebut tadi saya sampaikan dalam agenda muskab," ujar Suparjan.

Suparjan mengakui selama mengemban ketua dirinya menyadari tidaklah sempurna "ada sisi kelebihan dan kekurangan"

"Sebenarnya saya berkeinginan kuat mendatangkan pelatih profesional secara berkesinambungan, terus meningkatkan pelaksanaan  turnamen. Bahkan kalau bisa turnamen tidak hanya terlaksana di Sangatta saja akan tetapi  bisa merambah hingga tingkat 18 kecamatan secara bergiliran," beber Suparjan.

Suparjan menegaskan demi kemajuan cabor bulu tangkis dibawah naungan PBSI tentunya membutuhkan banyak suport, baik sarana latihan, perlengkapan atribut olah raga bulu tangkis diantaranya sepatu, raket, bola bulu tangkis atau dikalangan atlet dikenal dengan istilah kok atau shuttlecock, kustom, lapangan serta pelatih profesional" ucap eks Ketua PBSI itu.

Namun baginya faktor terpenting yang harus diperhatikan yakni, anggaran. "Menjadi  Ketum PBSI memikul tanggung jawab berat, setiap ada ajang turnamen kejuaraan kita harus mengutus perwakilan seperti anggota, pengurus tentunya membutuhkan cost (dana)  yang harus dibiayai, dari transportasinya, penginapan, komsumsi dan sebagainya," urai Suparjan

Tentunya Suparjan di masa itu, harus siap akan segala sesuatu dalam mengakomodirnya. "Terutama  dari segi pembiayaan, jangan sampai mengatakan tidak siap karena itu sudah menjadi resiko dan dipastikan, mantap berjalan," katanya menggambarkan.

Dirinya menambahkan faktor pendanaan terlebih yang tak terduga, terkadang tidak nampak. "Selama saya memimpin PBSI Kutim juga pernah mendapat bantuan dana hibah hibah dari Dispora dan KONI," imbuh Suparjan.

Maka dari itu, pada pembahasan muskab PBSI, Suparjan lebih menitikberatkan pendanaan hingga dukungan, sponsorship yang tak lepas bersumber dari sumbangan."Saya sendiri  kalau ada turnamen harus bisa memastikan anggarannya cukup, kalau bantuannya tidak memadai lantas saya harus bagaimana? " Tidak mungkin dalam segi komsumsi misalnya harus kasbon,"  harus mampu mengatasi banyak hal," tuturnya dengan gamblang

Apakah di PBSI sendiri memiliki bapak asuh selama ini ? Seperti pada cabor - cabor lain ada bapak asuh misalnya seperti perusahaan.

"Sangat bagus sekali  adanya dukungan dari pembinaan bapak asuh  dalam memberikan asupan yang kuat secara berkelanjutan, jika melihat pengalaman frukuensi dari latihan memang dituntut berkelanjutan mengikuti turnamen, jadi dapat disukseskan lintas stakeholder," terang Suparjan

Suparjan mengakui saat diamanatkan belum bisa memberikan prestasi terbaiknya dalam membesarkan PBSI Kutim. "Misalnya ambil contoh
seperti event lalu di Bontang dan Berau setidaknya kita targetkan perak tapi tidak dapat.Sebenarnya kita sudah  mengetahui peta kompetisi antara atletik," ujarnya

Kepala Dirut PDAM Tirta Tuah Benua menginginkan adanya atlet yang dicetak "asli" dari Kutai Timur, maka dari itu pembiayaan pembinaan sangat penting dalam memotivasi.

"Sehingga alokasi pendanaan tersalur tepat sasaran ketimbang harus mencabut atlet luar yang membutuhkan biaya besar untuk satu kali jalannya kejuaraan. Apalagi mengacu di era saat sekarang fisikal anggaran dari pemerintah daerah cukup kuat. Saya optimis ketua PBSI Kutim, mampu memaksimalkannya," imbuh  Suparjan

Suparjan menjelaskan dalam mendapatkan rekom "dukungan" dari club - club, setidaknya dituntut  dapat  membangun komunikasi,. "yang penting komitmen secara konsisten, bahkan saya masih banyak kekurangan untuk itu  tolong apa yang menjadi harapan dapat dilanjutkan. Seperti pengalamannya. Dari 12 PB yang ada  kantongi SK dan dibina selama ini ada yang dari Kongbeng,  Muara Bengkal, Sangkulirang akan tetapi paling banyak di Sangatta Utara  ada sekitar sembilan," ungkapnya

Apakah syarat menjadi ketum PBSI harus membindangi atau memiliki latar belakang dari pengalaman memegang salah satu cabor khususnya bulutangkis termasuk dari latar belakang  mantan atlet? "Yang terpenting  harus memahami aturan tekhnis adrt di kepengurusan PBSI. Artinya dapat segera menyesuaikan beradaptasi. Kalau ketum cenderung ke managerial mampu merangkul sub-sub bidang dalam kepengurusan, kompak, solid,"  ulas Suparjan

Di eranya Suparjan secara  terbuka,  masih memiliki catatan rapor merah  terutama kurang terkoordinasinya komunikasi  dengan baik.

Dirut PDAM Tirta Tuah  Benua tersebut menambahkan seperti halnya disaat dirinya  mengajak berkumpul, sharing cuma beberapa saja yang hadir, terkadang  disaat mereka meluangkan waktu, malah mantan ketua PBSI Kutim yang berhalangan hadir. "Saya kepengen semua dapat berjalan, jangan seperti misalnya  disaat
menyusun formasi kepengurusan itu di awal - awalnya saja banyak orang berlomba -  lomba antusias ingin masuk jadi pengurus manakala ada kegiatan ada yang berhalangan satu sama lainnya. Ini juga menjadi  Kelemahan kita sehingga  terhambat dilapangan sebagai sarana pendorong turnamen," tandas Suparjan

Suparjan mengutarakan, ketika memiliki program, gagasan kejuaraan misalnya semua dapat berjalan baik sukses terlaksana.
"Artinya sukses kegiatan, sukses prestasi dan sukses pertanggung jawaban, ini kadang - kadang yang sukar wajib kita laksanakan terutama dalam memenuhi unsur pertanggung jawabannya," tegasnya.

Bagaimana dari penilaian suparjan terkait dua rivalnya yang berkompetisi maju calon ketua antara Daniel dan H Junaidi apakah memiliki tekad kuat majukan PBSI apabila nantinya terpilih ?

"Jika melihat dari dua orang ini. Ya, harus yakin mungkin saat ini belum terlihat namun nanti saat kepengurusan berjalan mulai terlihat geliatnya
Saya yakin mereka berdua mampu dan memiliki kapasitas," tuturnya

Namun pada hasil Muskab PBSI Kutim, sah secara aklamasi terpilih Daniel selaku pucuk pimpinan Ketua PBSI (2024-2028), Suparjan langsung berbesar hati, menerimanya dan langsung mengucapkan selamat dan sukses. (aji/rin)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)