Makineksis.com, Kutai Timur - Dukungan juga datangnya dari warga perantau di tanah Kabupaten Kutai Timur, asal Nusa Tenggara Timiur (NTT)
Hal ini terbukti perwakilan warga Kutim asal NTT turun gunung sekaligus berikrar mendukung dan memenangkan calon bupati dan wakil bupati (cabup/cawabup) Kutim yakni, drs H Ardiansyah Sulaiman, M.Si dan H Mahyunadi, SE., M.Si atau akrab disapa pasangan calon kepala (paslon) daerah "Army" nomor urut dua.
Keterangan foto : Ketua Forum NTT For Army, Petrus Raja berharap ARMY menjadi bupati dan wabup pethatikan keberdaaan warga Nusa Tenggara terus mempererat kebersamaan
Untuk membuktikan komitmen tersebut, Minggu (13/10) 2024 digelar deklarasi oleh Keliarga Besar Forum NTT For Army yang berlangsung di hotel Kubis jalan Yos Sudarso III Kelurahan Teluk Lingga Kecamatan Sangatta Utara Kabupaten Kutim.
Pada kesempatan itu, Ketua Forum NTT For Army Petrus Raja, dihadapan calon wakil bupati, H Mahyunadi, SE., M.Si menyampaikan secara ringkas dan padat
"Jika pasangan ARMY, bapak H Ardiansyah Sulaiman bersama bapak H Mahyunadi terpilih sebagai bupati dan wabup priode 2024-2030 dapat terus menjaga, merawat serta menjaga hubungan baik secara kekeluarga dengan warga NTT yang ada di Kutim," pinta Petrus kepada cawabup ARMY.
Keterangan foto : Tokoh Adat NTT yang dituakan Petrus Sungut jika Wabupnya Mahyunadi dan bipatinya Ardiansyah berharap buks lapangan pekerjaan seluas -luasnya
Sementara tokoh adat NTT yang dituakan Petrus Sungut mengatakan, kehadiran warga Nusa Tenggara yang hadir pada deklarasi hari ini, jangan dilihat dari jumlah besar kecilnya. "Akan tetapi jika semua dikumpulkan mungkin lokasi acara tidak akan mampu menampung luapan pendungkung warga NTT, bapak wakil, yang terpenting akhir endingnya pada 27 Nopember mendatang kami siap mencoblos kertas surat suara 02 dalam memenangkan bupati dan wakil bupati kami bapak, yaitu H Ardiansyah Sulaiman serta H Mahyunadi," ucapnya dengan penuh semangat.
Ia mewakili warga NTT di Kutim, berharap apabila pada priode 2024 - 2030, bapak resmi menjadi wakil bupati berpasangan dengan bupati H Ardiansyah dapat membantu menciptakan lapangan pekerjaan seluas - luasnya. "Banyak anak - anak kami menyandang gelar sarjana tapi masih menganggur," beber Petrus
Mendengar permasalahan tersebut, pada orasi kampanyenya cawabup H Mahyunadi lantas mengenang masa lalunya yang putus sekolah karena keterbatasan ekonomi dikarenkan di tahun 1989 usaha orang tuanya di Sangatta mengalami pailit alias bangkrut.
Awalnya Unad kecil mengenyam pendidikan di Banjarmasin saat itu sekiranya dibangku SMK kelas 1 sementara kakaknya, Dr H Mahyudin ST., MM kelas 3. Setelah Mahyudin lulus lantas melanjutkan kuliah di Universitas Banjarmasin UNLAM ditengah keterpurukan ekonomi.
"Disaat kondisi susah itu, saya sempat nguli batu bata, jadi pagi sekolah selepas itu angkat - angkat batu bata, saat jadi kuli itu saya sempat 9 hari tidak masuk sekolah, akhirnya sanksi dijatuhkan bertepatan dengan kenaikan kelas 2 akhirnya dikeluarkan oleh pihak sekolah," jelas H Mahyunadi
Lantas kemudian Mahyunadi memutuskan kembali ke Sangatta membantu orang tuanya. "Saya sempat beralih profesi dari kuli batu bata menjadi tukang senso di SP 5 Kecamatan Rantau Pulung," urainya
Keterangan foto : cawabupnya ARMY, Mahyunadi folus mendemgarkan harapan - harapsn warga perantauan asal NTT di Kutim
Selepas kakak kandungnya selesai kuliah juga balik ke Sangatta. "Alhamdulillah berkat kegigihannya kakak saya itu sukses menjadi wakil bupati, bupati, anggota DPR - RI, MPR - RI hingga DPD RI," terang Mahyunadi
Dari Mahyudinlah, Unad (sapaannya) ditempa ilmu politik dengan tujuan membangun Kutim. "Awalnya saya sempat menolak, akan tetapi kakak saya mendidik dengan keras,Berkat kata - kata cambukan itu, alhasil saya mau dan Alhamdulillah terpilih menjadi anggota DPRD Kutim, Wakil Ketua hingga ketua DPRD dan terakhir di DPRD Kaltim," pungkasnya.
Mengapa semua ini dikisahkan oleh cawabup ARMY, karena dirinya tidak mau mendengar kembali pengalaman yang dialaminya terulang kepada kalangan anak - anak NTT putus sekolah. "Maka dari itu saya bersama bupati H Ardiansyah Sulaiman meluncurkan program 14 ribu beasiswa untuk.SMA serta perguruan tinggi. Saya berjanji akan memprioritaskan hal tersebut asalkan terlebih dahulu dikomunikasikan kepada saya dalam hal ini wakil bupati nantinya," ujar H Mahyunadi
H Mahyunadi mengungkapkan ada beberapa launching beasiswa yang digadang meliputi Kutim Cemerlang, Kutim Emas serta Kutim Tuntas. "Perlu.dicatat juga warga NTT diluar kontrak politik saya dalam pilkada 2024 saat sekarang, apabila amanah wabup akan memperjuangkan perwakilan NTT agar duduk di kursi dewan kalau bisa 4 orang dipersiapkan," tegasnya.
Untuk itu dibawah kepemimpinan H Ardiansyah Sulaiman bersama H Mahyunadi menjadi tanggung jawab pemerintah daerah dalam memberikan pendidikan gratis melalui beasiswa dalam mengurangi beban orang tua terlebih bagi yang kurang mampu.(aji/rin)
Tulis Komentar