Iklan Dua

Wabup Kutim Mahyunadi Ikuti Zoom Meeting Mendagri, TPID Di Diskominfo Staper KutimKupas Tuntas Perkembangan Inflasi Di Daerah

$rows[judul] Keterangan Gambar : Wabup Kutim H Mahyunadi berfoto bersama para jajaran teras pejabatnya usai mengikiti zoom meeting di Diskominfo Staper Kutim

Makineksis.com, Kutai Timur -  Wakil Bupati Kabupaten Kutai Timur, H Mahyunadi, SE., M.Si pada Senin (24/3/2025) baru saja mengikuti jalannya zoom meeting bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian

Zoom meeting berkaitan dengan pengendalian inflasi didaerah, berlangsung di ruang meeting kantor Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Kutai Timur (Diskominfo Staper Kutim).

Pada kesempatan itu, Mendagri Tito mengimbau pemerintah daerah (pemda) agar memperkuat daya beli masyarakat menjelang perayaan hari raya Idul Fitri 1446 Hijriah, diantaranya dapat dilakukan dengan menyalurkan bantuan sosial (bansos), baik tunai maupun non-tunai kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Tolong juga daerah-daerah menjelang Lebaran ini digelontorkan bansos, baik tunai maupun non-tunai, barang misalnya kepada masyarakat agar daya beli masyarakat meningkat," terang  Tito di Jakarta, secara zoom meeting


Keterangan foto : Wabup Kutim H Mahyunadi fokus ikuti zoom meeting bersama Mendagri diruang meeting Diskominfo Staper Kutim

Guna memperkuat daya beli masyarakat, Mendagri juga meminta kepala daerah di seluruh Indonesia untuk melakukan rapat internal untuk mengoptimalkan target pendapatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Dengan demikian, nantinya pemda dapat memberikan stimulus positif bagi perekonomian daerah dan memperkuat daya beli masyarakat.


"Agar target pendapatan betul-betul bisa optimal dan tolong jangan disimpan [anggarannya], belanjakan agar ada uang yang beredar di masyarakat, sehingga dapat memicu juga swasta dan memperkuat daya beli masyarakat," ujarnya.

Selain itu, dirinya juga memastikan bahwa ketersediaan bahan pangan menjelang lebaran relatif terkendali. Terlebih, saat ini mendekati panen raya beras dan jagung. Hal ini tentunya akan membuat ketersediaan pangan tercukupi.

"Intinya bahwa jelang Lebaran ini kesiapan pangan kita cukup," tambah Tito.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyoroti sejumlah komoditas yang perlu diperhatikan berbagai pihak terkait. Hal ini seperti adanya kenaikan harga minyak goreng di beberapa wilayah di Indonesia.

Selain itu, Tito juga menyoroti persoalan bawang putih. Dia berharap Kementerian Perdagangan (Kemendag) dapat segera mengatasi persoalan tersebut. Dirinya juga mendorong agar gerakan menanam digalakkan untuk mendukung produksi cabai rawit.

Menanggapi arahan - arahan Mendagri, Tito selepas mengikuti jalannya zoom meeting, saat diwawancarai Makineksis.com, wabup Kutim H Mahyunadi mengatakan "alhamdulillah" untuk Kabupaten Kutai Timur masih tergolong aman kita berada diposisi 0,6 dalam keadaan normal. "Artinya masih stabil. Inshallah aman baik menjelang hingga perayaan idul fitri," terang wabup.


Bagaimana, apakah didapati kenaikan harga ? "Belum ada indikasi lonjakan kenaikan harga yang signifikan, pasokan Kutim cukup, tranportasi lancar. Tapi memang  ada beberapa harga alami kenaikan," ungkap H Mahyunadi.

Mahyunadi merincikan, sebelumnya harga cabe berada dikisaran Rp 150 ribu, seiring perjalanannya mengalami penurunan dan bertahan di harga Rp.120 ribu.

"Yang naik malah harga daging dipasaran, bukan karena pasokannya akan tetapi kebutuhan "permintaan" masyarakat yang meningkat. Walau demikian saya terus memantau harga - harga bersama kepala UPT pasar," ucapnya.

Ia berpendapat,  jika ada interpensi harga maka pemerintah akan berupaya menekan kenaikan harga tersebut agar masyarakat tidak terbebani

"Kami pemerintah kabupaten bekerja keras untuk membuat harga di pasar stabil dan terjangkau sehingga animo daya beli masyarakat sangat baik," kata H Mahyunadi.

H Mahyunadi mengatakan kenaikan harga masih dapat diatasi, tidak sampai memicu keresahan ditengah masyarakat 

"Ya, masih stabil saja.Apabila mendapati kenaikan harga silahkan saja menghubungi saya baik melalui whatapp langsung, atau dapat juga berkoordinasi melalui pengelolaan UPT pasar, agar dapat segera turun tangan dalam mengatasinya," imbau H Mahyunadi.

Ada tidak atensi, catatan tugas "PR" dari Kemendagri kepada Pemerintah Kabupaten Kutim, saat zoom meeting ?

"Ada beberapa potensi hasil kita yang terancam tidak dapat berproduksi karena musibah banjir. Maka tadi dipenghujung zoom meeting, bapak mendagri Tito meminta bupati bersama wabup melalui intansi terkait dapat memaksimalkan penundaan dana belanja tidak terduga. Tentunya  akan kita kaji dan dalami amanat pak menteri," kata orang nomor duanya di Pemkab Kutim.

Dirinya mengungkapkan untuk dapat mempergunakan anggaran belanja tidak terduga tentunya melalui mekanisme "aturan" yang berlaku. "Apakah suatu rencana atau program memang dikatakan layak menggunakan anggaran tidak terduga tersebut," tutur H Mahyunadi

Mahyunadi menuturkan berdasarkan anjuran bupati, mendagri wajib membuat surat edaran tertulis lagi, sehingga memiliki landasan dasar dalam memanfaatkan dana tidak terduga yang dimaksud tadi.

Terlebih dari pengamatan Mahyunadi, Kutim baru saja terdampak musibah banjir, membuat kalangan petani prihatin dikarenakan area pertaniannya terendam banjir, mengakibatkan gagal panen.

"Pasca lahan mereka terkena banjir, tentunya kami tidak menutup mata pemerintah daerah, akan mengupayakan bantuan ke kalangan petani.
Maka saya meminta kadis Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kutim, Dyah Ratnanungrum  bersama kabid Ketahanan Pangan dan Holtikuktura dapat segera menginventarisir. Sehingga dapat meminimalisir, apabila tidak dapat mengandalkan anggaran tidak terduga bisa juga dengan alternatif lainnya melalui bantuan pasca bencana banjir," tandas H Mahyunadi.(aji/rin)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)