Makineksis.com, Kutai Timur - Tipikal gaya bicara kepemimpinan melalui figur Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim), H Mahyunadi, SE., M.Si terbilang "blak - blakan" , vokal, idealis dan kritis
Hal ini terlihat jelas saat mengawali sambutannya pada perhelatan buka puasa bersama (bukber) yang berlangsung di Kopi Kai, kawasan Soekarno Hatta No.5, Swarga Bara, Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, wabup menegaskan setelah melalui masa pilkada serentak, terlihat dimana sahabat ada di kala suka dan duka.
H Mahyunadi mengungkapkan seperti halnya, Kepala Dinas Kominfo Staper Kutim, Ronny Bonar Hamonangan Siburian baginya merupakan sahabat setia baik susah dan senang.
"Artinya begini sahabat sejati itu ada tanpa mengenal situasi dan kondisi, apakah kita lagi senang maupun susah. Seperti disaat kita menang semua ramai - ramai mendekat akan tetapi ketika susah, sulit untuk dapat menghubungi," terang H Mahyunadi.
H Mahyunadi mengapresiasikan bukber bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kutim, alhamdulillah mampu menghadirkan mitra pemerintah, salah satunya Pertamina.
"Waktu saya menghelat KNPI, perusahaan diundang tapi tidak hadir. Berbeda dengan PWI mendatangkan perwakilan Pertamina, terima kasih sudah hadir semoga berkelanjutan," ungkap orang nomor duanya di Pemkab Kutim ini.
Dirinya juga mengenang latar perjalanannya yang dikenal tipikal keras, kritis, pengkritik dan idealis. "Akan tetapi saat emban wabup, ya slow - slow saja. Asal tidak diganggu, tapi kalau terjadi demikian, contohnya sudah kita lihat pada pilkada lalu. Suka tidak suka maka jurus lama terpaksa dikeluarkan," tegas H Mahyunadi.
H Mahyunadi mengatakan dihadapan insan pers, dirinya lebih dulu menghaturkan perkataan maaf, apabila penyampaian terbilang lugas dan kritis.
"Sebelum dikritik maka kami lebih dulu kritis. Begitu juga rekan-rekan media menulis informasi "sah-sah" saja kritis selagi bersifat membangun tetapi tidak mengarah pada provokasi. Yang terpenting netralitas tetap terjaga," imbaunya.(aji/rin)
Tulis Komentar