Makineksis.com, BENGALON - Interaksi aksi kepedulian sesama, terutama dalam memberikan rasa aman bagi kalangan petani, pekebun agar tidak tertimpa pohon hal sekecil itupun masih di lakukan oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dua priode "petahana" H Masdari Kidang SE dengan menebang pohon yang dimaksud.

Dewan H Kidang mengisahkan pohon yang dimaksud yaitu pohon beringjn yang sudah berusia puluhan tahun dan tidak ada satupun warga yang berani menebangnya

Keterangan foto : DPRD Kutim H Kidang momen syukuran pelantikan di rumah pribadinya, Gang Kedung Rejo, Sangatta - Kutim

"Dulu ada yang pernah mencoba menebangnya akan tetapi sempat memakan korban hingga meninggal dunia," terang H Kidang

Lantas untuk mengusir rasa penasaran, media Makineksis menanyakan kepada politisi Demokrat itu? Ada tidaknya kaitannya dengan hal - hal mistis seperti penunggu pohonnya alias angker ?

Keterangan foto : Turun reses serap aspirasi hingga menebang pohon dilakonnya demi membantu masyarakat

"Yah tentunya dunia gaib itu memang ada dan berbeda alam. Termasuk pohon tersebut memang ada penunggunya," kesahnya.

Akan tetapi menurut dewan dapil 2 itu, jangan terlalu dibesar-besarkan menjadi suatu "kehebohan" publik.

Keterangan foto : DPRD Kutim H Kidang saat bersama kelompok taninya memggarap lahan untuk ditanami

"Jadi kembali saya bercerita, tepatnya Minggu (1/9) 2024, sebanyak 5 warga mendatangi dan meminta solusi bagaimana caranya bisa menebang pohon yang dimaksud," beber Kidang.

Keterangan foto : Akrab DPRD Kutim, H Kidamg dewam Provinsi Kaltim, Agus Aras bersama kades Tepian Baru

Setelah mendengar hal tersebut, lantas H Kidang mencoba mengupahi sebesar Rp 500 ribu kepada bagi siapa saja yang berani menebang pohon tersebut. "Ternyata dari kelima tadi tidak berani, akhirnya saya sendiri yang menebang pohon dengan menggunakan senso," jelasnya lagi saat berbagi pengalaman dengan wartawan melalui sambungan selulernya.

H Kidang, mengungkapkan akan tetapi sebelum menebang lebih dahulu dilakukan ritual, agar terhindar dari gangguan gaib, terkadang diluar nalar logika.

Keterangan foto : Sukar menemukan kepribadian dewan seperti Kidang yang masih mau kerja kasar seperti masyaeakat  jelata pada umumnya, tetap sederhana

"Setelah semua prosesi ritual berlangsung barulah memotong pohon besarnya," ucapnya.

Alhasil, setelah senso dioperasikan dengannya, akhirmya pohon tersebut tumbang. "Saat senso pohon disaksikan banyak warga sekitar, karena mereka terheran-heran setelah sekian lama tak ada yang berani, malah saat dikerjakan oleh saya, pohon tadi berhasil ditumbangkan," beber H Kidang mengulas kembali peristiwa langka itu.

Keterangan foto : Setiap turun reses atsu musren kehadiran dewan H Kidang senantiasa disambut antusias masyarakat pada dapilnya

Akan tetapi legislatif H Kidang menegaskan pohon yang tadinya sulit dipotong bukan dikarenakan hal gaib akan tetapi tekhnik menebangnya salah, sampai - sampai berdampak fatal  sempat satu nyawa melayang seketika tertimpa dari ranting kayu yang memang rapuh dibagian atasnya

Media juga menanykan, mengapa hal ini dilakukan H Kidang, bahkan tidak gengsi melakukannya.

Tapi itulah seorang wakil rakyat yang benar - benar terlahir dari rahim masyarakatnya , tetap sederhana, (tampil apa adanya) rendah hati tidak sombong ketika menduduki satu jabatan, rajin bermasyarakat serta tidak lupa dari kalangan keluarga seperti apa terlahir, yakni sebagai petani hingga pekebun.

Kepedulian sosial antar sesama tidaklah sebatas menyalurkan aspirasi, pendanaan dalam membina akan tetapi dibarengi perilaku dan berbuat demi kebaikan hingga menjaga keselamatan serta kenyaman khalayak luas.(aji/rin)