Makineksis.com, Kutai Timur - Walaupun ketersediaan bahan baku air bersih terbilang surplus di Kutim, bukan berarti tidak didapati kawasan yang rawan akan stok ketersediaan air bersihnya.
Hal ini diakui langsung oleh Direktur Utama (Dirut) Perumdam Tirta Tuah Benua Kabupaten Kutim, Suparjan, ST.
Lalu daerah mana saja yang masuk dalan kategori rawan akan ketersediaan air bersih tersebut ?
"Baik, ambil contoh pasokan air di Kecamatan Sangkulirang dan Kaliorang yang bersumber dari mata air pegunungan sekerat, disaat kemarau mengalami penyurutan hingga 25 liter, perdetik biasanya jika tidak kemarau terlebih musim hujan bisa mencapai 50 liter, perdetik sehingga maksimal terlayani," terang Suparjan
Suparjan mengungkapkan menyikapi kekeringan air disaat kemarau, bukan berarti Perumdam Tirta Tuah Benua Kutim berpasrah diri.
"Pada permasalahan itu, kami tidak tinggal diam sebenarnya banyak opsi dalam memenuhi tambahan pasokan air bersih bagi Kaliorang dan Sangkulirang," beber Dirut Perumdam Tirta Tuah Benua.
Dirut Perumdam menegaskan opsi yang dimaksud, seperti halnya beberapa waktu lalu berdasarkan pertemuan di kantor Gubenur Kaltim, kedepannya pasokan tambahan air bersih dapat disuplai melalui kek Maloy. "Cara mendapatkan curah limpahan air kek Maloy, Perumdam mendapatkan dengan cara membeli dari kek Maloy," ungkap Suparjan
Akan tetapi yang menjadi pertanyaan Suparjan, "Kapan kek Maloy beroperasi, jika pun nantinya berjalan semua kewenangan penuhnya ada di Perusda MBS Provinsi Kaltim," kata Suparjan
Suparjan membeberkan, berikutnya Dirut Perumdam akan menyiapkan anggaran dalam mendukung uji kelayakan dalam mencari alternatif daerah mana lagi, khususnya yang berdekatan antara kedua kecamatan Kaliorang dan Sangkulirang yang terdapat sumber air dan dapat dikelola menjadi air bersih.
"Sebenarnya di salah satu desa, Kecamatan Sangkulirang didapati embung yang kaya akan sumber airnya. Saya sudah melobi camat disana akan tetapi belum ada kesepakatan," kata orang nomor satunya di Perumdam Tirta Tuah Benua Kutim.
Bahkan ia, sudah mengkomunikasikan ke kades yang wilayahnya terdapat embung itu, untuk dapat mempercayakan pengelolaannya ke pihak Perumdam. "Sudah begini saja pak kades, berikan embung kepada Perumdam, nanti CSR- nya sepenuhnya diberikan ke desa, " Suparjan mengisahkan percakapannya dengan kades kala itu.
Suparjan berniat selepas hasil studi kelayakan, ingin menyatukan area didistribusi air menjadi satu rangkaian mencakup wilayah Kaliorang, Kaubun dan Sangkulirang.
"Kami sudah memetakan berbagai solusi dalam menambah penyaluran air bersih, selain mengandalkan mata air gunung Sekerat, sungai-sungai kecil, ke depannya isnhallah suplai kek Maloy dan embung," tutup Suparjan.(aji/rin)
Tulis Komentar