Iklan Dua

Jauh Dari Kutim Ke Sulsel Hadiri Resepsi Dari Keluarga Staffnya Tipikal Jiwa Silaturahmi DPRD Kutim H Kidang Nikmati Perjalanan Sembari Belajar Di Daerah Orang

$rows[judul] Keterangan Gambar : Tampak legislatif H Kidang, hadiri agenda mappaci dari salah satu keluarga staff di sekretariat DPRD Kutim

Makineksis.com,  Sulawesi Selatan - Sudah sepantasnya figur anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), H Masdari Kidang SE memiliki ilmu padi senantiasa tetap rendah hati, meskipun telah mencapai kesuksesan atau memiliki pengetahuan (wawasan)

Bahkan dirinya senantiasa mengamggap orang - orang dibalik layar kesuksesan seperti para staff - nya sudah dianggapnya menjadi bagian dari keluarganya

Hal ini terbukti, jauh - jauh sebelum memasuki malam pergantian tahun 2024 ke 2025  dirinya bertolak dari Kecamatan Bengalon menempuh rute Sangatta - Samarinda - Balikpapan selama 8 jam perjalanan, untuk kemudian bertolak (terbang) melalui Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto (AAP) dan mendarat  di bandara udara , Sultan Hasanuddin, Makassar.


Legislatif H Kidang ditemani istri keduanya Ny Hj Rusmini berserta keluarga lainnya kembali menempuh perjalan darat menuju Binamu adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Indonesia. Wilayah Kecamatan Binamu awalnya merupakan bagian dari Kerajaan Binamu demgan jarak tempuh 7 jam. 


Kehadiran legislatif Kidang ke daerah tersebut untuk menghadiri agenda undangan  Mappacci, adalah upacara adat pernikahan suku Bugis di Sulawesi Selatan yang bertujuan untuk membersihkan calon pengantin dari hal-hal yang tidak diinginkan (kondisi buruk)


Keterangan foto : DPRD H Kidang, memperdalam ilmu bertaninya saat melihat area padi sawah di Sulsel

Mappaci berlansung pada Jumat (3/1/2025), selama menikmati perjalanan, tiba - tiba dari balik kaca kendaraan roda empat yang ditumpangi (mobil) terlihat hamparan luas padi sawah, seketika itu juga, H Kidang spontanitas mengentikan laju mobil untuk melihat tekhnik masyarakat didaerah itu, bagaimana bercocok tanam padi sawah?

Keterangan foto : Menarik area sawah yang disinggahi legislatif H Kidang di Sulsel dilengkapi sarana kincir angin

"Saya tertarik sekali melihat area sawah mereka dilengkapi dengan kincir angin, seperti di Negeri Belanda (Holand) saja. Untuk itu mau belajar, menambah ilmu," ucap H Kidang

Para petani yang tengah asyik menanam padi, suprise dan tidak menyangka setelah mengetahui H Kidang anggota DPRD Kutim, yang rela jauh - jauh ke daerahnya dan turun ke sawah bertanya - tanya tentang pengembangan penggarapan lahan padi di wilayah mereka.


Keterangan foto : Selama berada di area sawah Sulsel, legislatif H Kidang, peduli dengan memberikan makanan kepada kalangan petani disana, yang tengah bercocok tanam padi sawah

"Ternyata bapak anggota dewan dari Kutim, wah kami sangat tersanjung sekali ada anggota DPRD yang memiliki skill bertani padi sawah,kunjungan yang luar biasa sekali," ungkap beberapa petani disana.

Ketika melihat para petani baik, para bapak- bapak dan ibu-ibu, kepedulian H Kidang bersama istri kedua Ny Hj Rusmini langsung memberikan makanan,
puas bertanya - tanya, H Kidang melanjutkan perjalanan lagi dan mampir di salah satu masjid yang dinamai Masjid Islamic Center Dato Tiro, berikut latar belakangnya


Keterangan foto : Anggota Dewan H Kidang sempat singgah sekaligus menunaikan perintah Allah Swt, shalat 5 waktu di Masjid Islamic Center Dato Tiro, Sulsel 

Bulukumba juga memiliki sebuah bangunan Masjid yang begitu megah. Masjid tersebut bernama masjid Islamic Center Dato Tiro Bulukumba. Masjid tersebut sudah ada sejak tahun 2014. Nama masjid tersebut diambil sebagai penghormatan besar terhadap salah satu tokoh penyebar Islam di kawasan Bulukumba. Atas jasanya yang begitu mulia dalam menyebarkan agama serta ajaran islam, nama beliau diabadikan dalam sebuah bangunan tempat beribadah umat muslim Bulukumba dan untuk masyarakat Sulawesi Selatan umumnya.

Masjid Islamic Center Dato Tiro yang telah selesai dibangun pada tanggal 28 Juni 2014 kemudian secara langsung diresmikan oleh Bupati Bulukumba yang pada saat itu menjabat adalah H. Zainuddin Hasan. Dalam acara peresmian masjid yang begitu megah tersebut dilakukan pada malam hari karean pada saat itu para muslim begitu antusias dan sangat banyak memenuhi sekaligus mengikuti shalat tarawih berjamaah. Shalat tarawih itu pula merupakan yang pertama kali dilaksanakan di Masjid Islamic Center Dato Tiro dan sekitar lima ribu jamaah melaksanakan shalat tarawih disana.

Selain arsitektur serta bangunan amsjidnya yang begitu megah dan juga menarik, bangunan masjid Islamic Center Dato Tiro juga memiliki suasana yang begitu adem dan sejuk. Karena lantai pada masjid tersebut berbahan lantai marmer yang sangat dingin ditambah dengan hembusan angin yang begitu menyebarkan berasal dari jendela besar yang berada di bagian kanan kiri masjid. Namun sebenarnya pada saat diresmikannya masjid Islamic Center Dato Tiro, pembangunan masjid tersebut belum rampung 100% secara keseluruhan. Termasuk pada pemasangan plafon masjid yang belum selesai keseluruhan, taman masjid serta pembenahan pada bagian parkir untuk kendaraan para jamaah atau wisatawan yang ingin mengunjungi masjid megah tersebut. Meskipun belum selesai, namun dari setiap bangian tersebut sudah layak digunakan.

Berdirinya bangunan masjid yang megah tersebut tak hanya digunakan sebagai tempat beribadah saja, melainkan berbagai kegiatan keagamaan lainnya. Bangunan masjid tersebut juga menjadi ikon baru bagi Bulukumba. Hal tersebut juga membuktikan bahwa di Kabupaten Bulukumba sedang semangat dan giat dalam melakukan pembangunan. Bahkan keternaran tersebut mengalahkan beberapa tempat wisata lainnya yang populer di Sulawesi Selatan.

Masjid Islamic Center Dato Tiro selalu dipenuhi oleh para jamaah dan juga para pengunjung. Terlebih pada saat hari Jum’at dan juga Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha tiba, maka para jamaah semakin memenuhi masjid tersebut. Juga pada saat hari Islam seperti maulid Nabi serta lainnya, maka para jamaah sangat antusias ikut serta dalam merayakannya. Di masjid tersebut juga sering dilakukan dakwah, pengajian dan juga pendidikan Al-Qur’an. Maka masjid Islamic Center Dato Tiro tidak pernah sepi.

Dilihat dari segi bangunannya, masjid Islamic Center Dato Tiro memang terkesan begitu megah dengan desain yang begitu modern. Dari kejauhan saja bangunan masjid tersebut begitu menarik dan menyita perhatian siapapun yang melihatnya. Terutama pada bagian kubah masjid yang begitu besar ditambah dengan warna yang begitu terang dan mencolok. Kubah masjid tersebut berwarna biru terang, biru muda serta ada juga tambahan warna putih di setiap garis geometrisnya. Secara keseluruhan bangunan  masjid tersebut didominasi warna kuning dan biru yang begitu terang dan menarik. Sebelum memasukinya, para jamaah dan pengunjung akan melewati tangga dan setelah mengetahui bagian dalam masjid pun kemegahannya terasa begitu kental dengan berbagai hiasan kaligrafi serta ornamen yang begitu mempesona.(aji/rin) 

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)