Iklan Dua

Tiba Di Jatim DPRD Kidang Pelajari Makna Tugu Ikon Surabaya

$rows[judul] Keterangan Gambar : Anggota Komisi C DPRD Kutim Kidang dan istri Ny Rusmini Kidang saat di Jatim kunjungi tugu Ikon Kota Pahlawan Surabaya

Makineksis com, KUTAI TIMUR - Sebelumnya dilakukan kunjungan kerja di Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, membahas berbagai tahapan mekanisme terkait pembangunan pelabuhan Kenyamukan di Kabupaten Kutai Timur (Kutim)

Maka, Minggu (22/10) 2023 setibanya di Jawa Timur, anggota Komisi C  Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutim Masdari Kidang SE ditemani istri nomor duanya, Ny Rusmini, Kidang tertarik mengunjungi ikon berupa tugu Kota Surabaya.

Adapun makna tugu di  kota yang dikenal sebagai kota  Pahlawan di Jawa Timur yakni sebagai berikut Surabaya dikenal mempunyai ikon khasnya, yaitu patung Sura dan Baya. Patung Sura dan Baya ini terletak di depan Kebun Binatang Surabaya atau berada di Jalan Diponegoro. Nama Surabaya diambil dari gabungan sura (hiu) dan baya (buaya).

Dikisahkan hiu dan buaya selalu berkelahi dan beradu, namun tidak ada pemenangnya lantaran sama-sama kuat. Akhirnya mereka memutuskan membagi wilayah kekuasaan: hiu di lautan, sementara buaya di daratan.

Namun, hiu melanggar kesepakatan, ia diam-diam mencari mangsa di wilayah kekuasaan buaya. Mengetahui hal itu, buaya pun murka dan kembali bertarung.

Akhir dari pertarungan, hiu menyerah dan kembali ke lautan, sedangkan buaya berhasil mempertahankan kekuasaannya. Patung Sura dan Baya menjadi simbol keberanian masyarakat yang tidak goyah dalam menghadapi bahaya.

Setelah mendapatkan pemahaman tersebut apa arti monumen yang di kunjungi, barulah DPRD Kidang juga istri Ny Rusmini Kidang dapat mengambil intisari terkait latar belakang berdirinya tugu di Kota Surabaya yang di maksud.

"Sama seperti halnya tugu Patung Singa Sanggatta di Kabupaten Kutim kawasan di sekitar perempatan Jalan I A Muis Dusun Pinang merupakan tonggak sejarah terbentuknya wilayah pemekaran Sangatta - Kutim yang mandiri menjadi Kabupaten sendiri," urai Kidang

Kidang mengungkapkan  Dalam setiap kunker - nya di luar daerah, ia banyak mempelajari terlebih dahulu latar belakang sejarah suatu daerah sebagai bentuk pelestarian agar sepulang dari kunjungan dibekali informasi dan wawasan.(aji/rin)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)