Iklan Dua

Warnai MTQ Ke - 45 Provinsi Kaltim Dituan Rumahi Kutim, MTSN - 2 Tampil Pawai TaarufGemakan Tema Generasi Muda Qurani Mania Wujud Kecintaan Berbasis Ayat Suci

$rows[judul] Keterangan Gambar : Kepsek MTSN 2 Kutim Filial bawa ikon kebanggaan hasil karya kendaraan parade pawai taaruf sekolahnya sebagai ungkapan selamat datang, kafilah se Kutim pada ajang MTQ ke - 45 tingkat Kaltim yang dituanrimahi Kutim

Makineksis.com, Kutai Timur - Kebanggaan bagi Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim), terlebih masyarakat umat muslimnya, hal ini dikarenakan Kutai Timur kembali menjadi tuan rumah jalannya Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Ke - 45 Tingkat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tahun 2025.


Keterangan foto : Tampilan samping kendaraan pawai taaruf kebanggaan MTSN - 2 Kutim, Filial semarakan MTQ ke - 45

Berkenaan dengan pelaksanaan MTQ, di Kutim sekaligus wujud kecintaan, komitmen "secara konsisten" dalam menanamkan nilai - nilai Alquran maka MTSN - 2 (Madrasah Tsanawiyah Negeri) Kutai Timur Filial turut berpartisipasi menyemarakannya melalui pawai taaruf (kirab) mengusung tema "Mewujudkan Generasi Muda Islam Pencinta Al - Quran di Bumi Etam"

Kepala Sekolah (Kepsek) MTSN - 2 Filial, Muhammaddong., S.P.d mengatakan slogan pawai taaruf yang diparadekan berupa replika miniatur Masjid Agung Alfaruq dikombinasikan bulan sabit merah yang menjadi ikon di bundaran depan masjid kawasan bukit pelangi itu, ditambah ornamen kitab suci Al - Quran, kaligrafi, mandau, tombak.


Keterangan foto : Kepsek MTSN - 2 Kutim, filial  Muhammaddong berpose dengan latar depan kendaraan pawai taarufnya

"Miniatur replikan yang akan kami konteskan menggambarkan semangat generasi Quran'i yang tidak hanya sebatas mampu membaca, tetapi juga diseratakan penuh penghayatan "mendalami" melalui pemahaman, mengamalkan dan menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup," terang Kepsek MTSN - 2 Kutim, Muhammaddong, S.Pd saat diwawancarai Makineksis.


Keterangan foto : Sukses dirakit miniatur masjid semarakan MTQ Kaltim ke - 45 di Kutim

Muhammaddong (akrab dikenal) menjabarkan makna peritem pernak - pernik replika yang diikutkan pawai taaruf oleh sekolah yang dipimpinnya sebagai berikut :

1. Kitab Suci Al - Quran : Sebagai Pedoman Hidup

2. Kaligrafi : seni tulisan indah atau disebut khatt. Memiliki filosofi indah dalam mengukir lafadz yang mengagungkan maha besar sang pencipta seisi alam Allah Swt, agar insan umat ciptaannya senantiasa mengingat segala aturan dan menjauhi larangannya sebagai bentuk interaksi kian intes mencintai dan mendekatkan diri kepada - Nya.

3. Miniatur masjid : Sarana ibadah bagi umat muslim agar khusuk dalam pelaksanaan shalat 5 waktu, jumat'an, tarawih, ied, shalat jenazah kesemuanya secara berjamaah serta meramaikannya dengan beragam kegiatan keagamaan Islami lainnya diantaranya pengajian, rebana, tausiah.

4. Bulan sabit merah yang ramai menjadi perhatian dapat dikatakan ikonnya, sisi depan bundaran bukit pelangi masjid agung Alfaruq : Melambangkan kemanusiaan tanda perubahan dari kegelapan menuju cahaya (Nur) Islam hijrah menuju kebaikan.

5. Senjata khas suku kearifan lokal tana borneo "suku dayak" mandau dapat diartikan pula sebagai senjata tajam berukuran setengah panjang merupakan simbol, kehormatan, kebesaran segenap suku dayak yang ada di Kaltim

6. Tombak : Simbol keberanian, kekuatan, kehormatan yang fungsinya juga persenjataan diera masa kerajaan kesultanan Mulawarman, (Tenggarong) Kutai Kertanegara juga dapat dipergunakan untuk berburu.


Keterangan foto : murid MTSN - 2 Kutim, Filial antusias ikut berparade pawai taaruf

" Selain itu, melalui pawai taaruf nantinya, MTSN - 2 Filial mengilustrasikan lingkup pendidikan yang membentuk karakter mulia, menjunjung tinggi akhlak, menjadi tempat menyenangkan menimba ilmu pengetahuan terutama berbasis pendalam mencintai Al-Quran sekaligus pilar utama melahirkan generasi muda Islam yang selalu berpegang teguh "pondasi kuat" akan kandungan yang tertuang pada ayat - ayat suci Al-quraan secara lengkap wahyu yang diturunkan Allah Swt kepada Nabi Muhammad SAW dalam si'ar untuk diamalkan khalayak luas beragama Islam di penjuru dunia," beber Muhammaddong dengan lugas.

Tak lupa dipenghujung sesi wawancara Muhammaddong menutup dengan kiasan -kiasan mutiara lantunan pantun, begini bunyinya : 

1. Belayar perahu ke pulau Selayar, Singgah Sebentar Beli Rambutan, Al - quran hadir bagi pelayar, menuntun hidup jalan yang aman

2. Bunga Mawar tumbuh di taman, harumnya semerbak sepanjang hari, Al - Quran pedoman umat beriman dibaca dan diamalkan setiap hari

3. Burung nuri hinggap didahan, berkicau riang sambut mentari. Mari tanam cinta Al-Quran, agar hidup berkah dan berkati (aji/rin)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)