Iklan Dua

Kades Bumi Jaya Heri Slamet Turut Berduka Atas Meninggalnya Pengendara Terseret Banjir Yang MerendamPerlunya Penanganan Bersama Dalam Mengatasi Banjir

$rows[judul] Keterangan Gambar : Gambar kanan tampak Kades Bumi Jaya Heri Slamet proaktif turun memonitor lingkungan, kanan saat terjadinya banjir yang merendam dua desa yaitu Desa Bumi Etam dan Kandungan Jaya

Makineksis.com, KAUBUN - Intensitas hujan cukup  lebat menguyur dua desa di Kecamatan Kaubun Desa Bumi Etam SP1 dan Desa Kandungan Jaya.

Akibat derasnya hujan  mempercepat  debit volume air meningkat menyebabkan dua wilayah tersebut terendam banjir

Ditengah musibah banjir yang terjadi membawa kisah duka dengan tewasnya seorang pengendara yang terseret arus banjir saat melintas

Jasad sang pengendara, baru berhasil diketemukan dalam kondisi sudah tidak  bernyawa lagi, Senin (8/5) 2023 setelah banjir yang merendam berangsur surut.

Menurut beberapa penuturan warga dua desa terdampak banjir menegaskan baru kali ini banjir terparah terlebih menyebabkan pengendara tenggelam terbawa arus banjir hingga meninggal dunia

Masih menurut warga sebelum adanya aktivitas pertambangan hingga perkebunan sawit berproduksi secara besar - besar di wilayahnya tak pernah terjadi banjir dasyhat yang baru saja terjadi.

Menanggapi akan hal itu maka media Makinesksi.com, mencoba mewawancarai Kepala Desa Bumi Jaya Kaubun  Heri Slamet yang bertentangga langsung dengan Desa Bumi Etam yang terendam banjir hingga menyebabkan 1 korban jiwa. "Yah saya sangat prihatin sekaligus ikut berbelasungkawa atas meninggalnya seorang pengendara yang hanyut terbawa banjir hingga harus kehilangan nyawanya," terang Kades Heri Slamet.

Heri Slamet berharap semoga banjir besar tidak kembali terjadi dan tidak terulang kembali di kemudian hari. "Terkait akan peristiwa itu, tanggapan saya memang kali pertamanya di Kaubun terjadinya musibah banjir yang merendam puluhan rumah di dua desa yaitu Desa Bumi Etam dan Kandungan Jaya apalagi sampai memakan korban jiwa," jelasnya.

Ia mengungkapkan perlu diketahui jembatan yang dilalui pengendara yang terseret kondisinya sudah termakan usia dan belum tersentuh perbaikan. "Terlebih keadaan diperparah dengan pendangkalan dasar sungai "sedimentasi" sangat diperlukan normalisasi serta didukung dengan pembangunan beberapa kanal disana," kata Heri Slamet

Heri Slamet menegaskan penanganan banjir merupakan tugas bersama dalam hal ini baik dari pemerintah Kabupaten, pemerintah desa serta kemitraan stakeholder (perusahaan) terutama agar dapat menciptakan kawasan - kawasan resapan air seperti konservasi hutan buatan oleh pihak perusahaan sementara hutan secara alami dapat terus terpelihara sebagai bentuk pelestarian.(aji/rin)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)