Makineksis.com, Kutai Timur - Sebelumnya sempat viral di medsos secara luas publik, terkait pemulangan pasien cuci darah di RSUD Kudungga Kecamatan Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur
Menanggapi permasalagan tersebut, akhirnya Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kudungga Kabupaten Kutim, dr Muhammad Yusuf angkat bicara terkait akan hal itu sebagai bentuk klarifikasinya
Keteramgan foto : Kondisi pasien cuci darah dan sempat menjalani rawat inap di RSUD Kundungga, kondisi terkini
Seperti yang dikutip, menurut Yusuf, pasien dipulangkan pada 4 Januari 2025 karena kondisinya telah memenuhi kriteria medis untuk rawat jalan, bukan karena faktor lain seperti durasi perawatan.
“Pasien dipulangkan karena kondisinya sudah stabil dan telah memenuhi kriteria klinis untuk rawat jalan. Hal ini berdasarkan rekomendasi dokter yang merawat, dengan mempertimbangkan hasil pemeriksaan lab dan perbaikan kondisi pasien,” ujar dr. Yusuf saat dikonfirmasi.
Pasien yang merupakan warga Desa Tepian Indah, Kecamatan Bengalon, sebelumnya menjalani perawatan intensif selama satu bulan di RSUD Kudungga, sejak 4 Desember 2024.
Selama masa perawatan, pasien menerima sembilan kali prosedur cuci darah. Sebelumnya, pasien juga telah menjalani lima kali cuci darah di RS Kanujoso Djatiwibowo, Balikpapan.
Namun, informasi yang berkembang di masyarakat menyebutkan bahwa pasien dipulangkan secara paksa karena dianggap terlalu lama dirawat.
Menanggapi hal tersebut, Yusuf membantah dan menegaskan bahwa RSUD Kudungga tidak membatasi durasi perawatan berdasarkan waktu, tetapi sepenuhnya berdasarkan kondisi medis.
“Tidak ada aturan yang membatasi durasi perawatan di rumah sakit kami. Semua keputusan didasarkan pada rekomendasi dokter yang menangani, dengan pertimbangan kondisi pasien secara klinis,” tegasnya.
Selain itu, Yusuf juga menjelaskan adanya kesalahpahaman yang terjadi akibat ucapan salah satu dokter kepada keluarga pasien. Ucapan bercanda yang dianggap tidak pantas tersebut sempat memengaruhi psikologis keluarga.
“Memang ada kalimat dari dokter yang menyebutkan ‘bisa-bisa RS bangkrut kalau terus merawat pasien’. Itu disampaikan dalam konteks bercanda, tetapi kami mengakui itu salah. Dokter yang bersangkutan sudah kami tegur, dan dia juga sudah meminta maaf secara langsung kepada keluarga pasien,” jelas Yusuf.
Yusuf menambahkan bahwa pasien telah diberikan jadwal kontrol pada 8 Januari 2025 untuk melanjutkan pemeriksaan dan perawatan.
Pihak rumah sakit juga telah mengingatkan pasien untuk segera kembali ke IGD jika terjadi penurunan kondisi sebelum jadwal kontrol.
“Kami tetap berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi seluruh masyarakat, termasuk pasien dengan kondisi kronis yang membutuhkan perawatan intensif seperti cuci darah,” pungkasnya.(*/aji/rin)
Tulis Komentar