Iklan Dua

Wabup Kutim Mahyunadi Buka Sepak Bola Level Tarkam Terlahir Cikal Bakal AtletPemkab DPRD Wajib Perhatikan Stamina, Komsumsi Makanan Dan Kesehatan Olahragawan

$rows[judul] Keterangan Gambar : Salam olah raga : Wabup H Mahyunadi, DPRD H Kidang berswa foto bersama dengan pemain club kesebelasan sepak bola yang berkompetisi

Makineksis.com, Kutai Timur - Dalam menyambut puncak hari kemerdekaan Republik Indonesia ke - 80 tahun, baik Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, melalui Wakil Bupati Kabupaten Kutim H Mahyunadi SE MS.i  bersama anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutim, Fraksi Demokrat H Masdari Kidang SE,  Ketua Tim Kesebelasan Sekolah Sepak Bola (SSB) Kutim, Ketua Paguyuban Keluarga Pasundan (PKP) Kutim, Kang Dadang, Camat Sangatta Selatan, Kepala Desa Pinang Raya, Kepala Dusun, Ketua RT  setempat bersama - sama menyukseskan liga sepak bola Pinang Raya Cup III.

Jalannya pertandingan sepak bola sejak dini tersebut berlangsung dari Jumat (15/8) sampai dengan Minggu (17/8) 2025 mendatang.


Keterangan foto : Wabup Kutim H Mahyunadi  acungi jempol selama jalannya pertandingan sepak bola Pinang Raya Cup III berlangsung penuh keseruan

Sebanyak puluhan tim sepak bola, terdiri dari kalangan pelajar U-10 dan U - 12 bahkan ada dari Bontang ikut berlaga di karpet hijau, lapangan sepak bola Desa Pinang Raya, Sangsel.

Dalam sambutannya Wakil Bupati, H Mahyunadi meluapkan rasa  bangga dan senang dengan terselenggaranya turnamen sepak bola Pinang Raya Cup III, ini.

"Olah raga seperti sepak bola bisa membuat nama Indonesia populer bahkan dikanca internasional sekalipun "mendunia" bahkan banyak juga yang tak mengenal pemimpin negara akan tetapi lebih familiar kepada atlet persepakbolaan.Hal inilah yang memotivasi kita dalam menggalakan olah raga sepak bola," ucapnya.


Keterangan foto : Penuh semangat sportivitas club kesebelasan sepak bola  saat berlaga di kejuaraan Pinang Raya Cup III 

Wabup berpendapat, dengan digiatkan kompetisi ajang sepak bola dapat mencetak cikal- bakal atlet sepak bola khususnya di Kabupaten yang dipimpinnya bersama Bupati Kutim, H Ardiansyah Sulaiman M.Si

"Artinya dengan dilakukan pertandingan sepak bola antar kampung (tarkam) selektif dengan semdirinya akan terlahir bibit atlet sepak bola di Kutim ini," terang Wabup H Mahyunadi.

"Anak - anak usia dini telah kita persiapkan, barusan saja saya melepas, adik-adik kita U - 14  untuk mengikuti turnamen sepak bola di tingkat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Membanggakannya lagi atlet yang diberangkatkan ke Kaltim itu merupakan juara nasional U -13 saat itu Isnhaallah opitimis kembali juara lagi," beber Wabup.

Wabup ungkapkan bagaimana kemajuan beragam cabang olah raga di Kutim dapat maju, sukses serta ukir prestasi Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim), harus andil "ikut campur" turun tangan melakukan berbagai suport dan pembinaan.

"Dengan keterlibatan partisipasi pemkab Kutim, apakah itu melalui Bupati, Wabup, DPRD semuanya dapat memahami dengan bertatap muka langsung, berdialog dengan para segenap pecinta olah raga," jelas wabup H Mahyunadi.

"Tentunya membesarkan olah raga sepak bola di tanah air, terlebih Kabupaten Kutim tidak serta merta berjalan mulus - mulus saja, pastilah dihadapkan dari berbagai tantangannya. Perlu diketahui tantangan yang dimaksud cikal bakal hingga atlet olah raga di negara kita berpostur tubuh kecil - kecil," ucapnya

H Mahyunadi beranggapan olah raga apabila diperhatikan dari barometer berat badan pastilah juara seperti cabor gym "binaraga" atau atlet angkat besi.

"Rumusannya begini biasanya apabila atlet binaraga memiliki bobot berat badan dalam klasemen angkat besi 80 kg, pastilah juara.Tetapi sebaliknya apabila dibawah 80 Kg seperti dalam kejuaran sepak bola apabila lawannya tidak berimbang antara usia dini dan dewasa berhadapan pastilah kalah," kata Wabup H Mahyunadi

Apakah dari penilaian tinggi bandan, berat badan terbilang kecil - kecil atau karena faktor ras, baginya tidak dapat dijadikan patokan.

"Ambilah seperti negara satu ras "asia" seperti Jepang, Korea  misalnya tubuhnya besar, tinggi karena Jepang dikatakan penjajah diera perjuangan kemerdekaan karena mereka lebih dulu makan dengan menu enak lengkap dan Bergizi sementara saat itu ketimbang bangsa kita," ucap H Mahyunadi

Artinya wilayah bangsa diluar negara Indonesia seperti Asia sudah lebih dulu take off sementara negara sendiri harus mengejar ketertinggalan masih sebatas persiapan dilandasan pacu terutama dalam pemenuhan asupan makan yang bergizi empat sehat lima sempurna.

"Kedepannya semua indikator terlebih kita telah merdeka selama 80 tahun, wajib memperhatikan stamina, kesehatan para aktif agar tangguh, kuat, handal, cerdas, berprestasi saat bertanding," tandas Wabuo H Mahyunadi.(aji/rin)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)